Gambar Sampul Bahasa Indonesia · j_Pelajaran 10 Apresiasi Drama
Bahasa Indonesia · j_Pelajaran 10 Apresiasi Drama
Adi, Aminudin, Yudi

23/08/2021 07:38:55

SMA 11 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Dalam pelajaran ini, Anda akan belajar mengekspresikan dialog

para tokoh dalam drama. Hal ini merupakan puncak pembelajaran

Anda untuk berusaha mementaskan drama berdasarkan pengalaman

belajar yang telah Anda peroleh. Dengan belajar mementaskan drama,

Anda dapat merintis jalan untuk menjadi penulis naskah drama.

Dalam pelajaran ini, Anda dapat mengaplikasikan kemampuan ber

main sekaligus pemahaman teori drama Anda. Akan lebih baik jika

Anda membaca referensi tentang drama dari beragam sumber. Anda

pun dapat menggali pengetahuan dari sanggar-sanggar teater yang

ada di kota Anda. Bukankah teori tanpa aplikasi merupakan hal

yang sia-sia?

D

a

l

am

p

ela

j

aran

i

ni

,

A

n

da

a

k

a

n

b

ela

j

a

r

men

g

ekspresika

n

d

ialo

g

p

ar

a

to

k

o

h

d

a

l

am

d

rama

.

H

a

l

i

n

i

merupa

k

an

punca

k

pem

b

e

l

a

j

ara

n

A

n

da

u

n

tuk

be

r

usa

h

a

m

e

m

e

n

tas

k

an

d

r

a

m

a

be

r

dasa

rk

an

p

engalaman

bela

j

ar

yang

te

l

a

h

An

da

p

eroleh.

D

en

g

a

n

b

ela

j

a

r

m

e

m

e

n

tas

k

an

drama

,

A

n

da

d

apat

mer

i

nt

i

s

j

a

l

an

untu

k

men

j

a

di

penu

lis

n

as

k

a

h

d

rama

.

Da

l

am

pelajara

n

ini,

An

da

d

a

p

a

t

m

engaplikasikan

k

emam

p

uan

be

r

ma

in

sekali

g

us

p

emahama

n

teo

ri

d

r

a

m

a

A

nda

.

Ak

a

n

l

eb

ih

ba

i

k

j

ik

a

A

n

da

m

em

b

ac

a

re

f

erens

i

t

en

t

ang

d

rama

d

ar

i

b

eragam

sum

b

er

.

An

d

a

p

u

n

da

p

at

menggal

i

pengetahuan

da

ri

sanggar

-

sanggar

teater

y

ang

ada

d

i

k

ota

Anda

.

Bu

k

a

nk

ah

teo

r

i

tan

pa

a

p

likasi

meru

p

akan

h

al

y

an

g

s

i

a-s

i

a?

Apresiasi

Drama

10

Pelajaran

S

u

m

b

e

r

:

D

o

k

u

m

e

n

t

a

s

i

p

r

i

b

a

d

i

198

Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XI Program IPA dan IPS

Peta Konsep

Kegiatan bersastra

terdiri atas

bentuk latihan

bentuk

Menulis dialog naskah

drama

menentukan

dialog

tokoh

nilai moral

nilai budaya

nilai sosial

konflik

memahami dialog

konsentrasi

kontrol emosi

pemahaman karakter

Ekspresi dialog drama

Alokasi waktu untuk Pelajaran 10 ini adalah 16 jam pelajaran

(Termasuk Pengerjaan Uji Kompetensi Semester 2).

1 jam pelajaran = 45 menit

Menemukan nilai-nilai

cerpen yang dibacakan

Apresiasi Drama

199

Mengekspresikan Dialog

Drama

A

1. Bacalah dua penggalan dialog drama dengan dua tokoh yang

memiliki perbedaan watak berikut ini dengan saksama.

2. Pahami dan hayatilah karakter kedua tokoh tersebut.

Dalam kegiatan mengekspresikan sebuah naskah drama ke

dalam sebuah pertunjukan, ada hal-hal yang harus Anda pelajari

terlebih dahulu. Dalam pembelajaran kali ini, Anda akan berlatih

menghayati watak tokoh yang diperankan, mengekspresikan

dialog para tokoh, dan mendiskusikan dialog para tokoh dalam

pementasan drama.

Pernahkah Anda mementaskan drama? Kegiatan pementasan

drama merupakan salah satu kegiatan positif yang menyenangkan.

Melalui kegiatan ini,

Anda dapat mengekspresikan diri serta

mengembangkan kemampuan. Akan tetapi, sebelum mementaskan

sebuah drama, Anda harus menjalani proses latihan terlebih dahulu.

Kegiatan latihan dalam pementasan drama merupakan wadah

untuk mematangkan berbagai aspek pendukung pementasan. Jika

Anda diberi tugas sebagai seorang aktor dalam drama, manfaatkanlah

waktu latihan untuk menghayati watak tokoh yang akan diperankan.

Dengan demikian, Anda akan dapat memerankan tokoh tersebut

dengan baik.

Saat mengekspresikan dialog drama, ada beberapa hal yang

harus Anda perhatikan, yakni sebagai berikut.

1. Memahami dialog drama dengan saksama.

2. Berkonsentrasi pada karakter atau watak yang telah Anda

dapatkan.

3. Mengontrol emosi.

4. Konsisten pada karakter yang telah Anda pelajari.

Dalam ilmu seni peran, kegiatan-kegiatan tersebut terangkum

dalam latihan olah sukma. Latihan olah sukma ialah salah satu

bentuk latihan dasar yang bertujuan untuk memasukkan karakter

tokoh tertentu ke dalam diri pemain. Dengan demikian, saat sedang

memerankan suatu tokoh, pemain atau aktor tersebut benar-benar

telah melepaskan karakter asli dalam dirinya selama pementasan

berlangsung.

Agar lebih memahami pelajaran ini, kerjakanlah latihan

berikut.

Sumber

:

Majalah Tempo

, Juni 2004

Gambar 10.1

Ekspresi tokoh dalam pementasan

drama berasal dari latihan setiap aktor

secara sungguh-sungguh.

Uji

Materi

200

Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XI Program IPA dan IPS

barang satu hari! Penonton... tolong

beri tahu saya, harus usaha apa lagi?

Sudah saya bilang, segala usaha sudah

saya coba. Tetapi, dasar bernasib sial,

tidak pernah ada bahagia!

2.

Madkadib

: (PADA PENONTON) Siapa orangnya

yang suka ikut-ikutan? Nih, Madkadib! Sekampung

Bojong Kenyot, semua juga tahu bahwa saya sangat

pandai dalam urusan ikut-ikutan.

Apa ciri-cirinya? Nih,

pakaian necis, jalan selalu sambil bersenandung,

pulang selalu malam, kalau berdiri tidak bisa diam,

kesukaannya kolang-kaling, dan tidak pernah ambil

pusing. (NUNJUK KE TEMPAT MADSOLEH) Tidak

seperti suami adik saya, Madsoleh. Bilangnya, sih

orang soleh, tetapi selalu kalah. Percuma, percuma.

Apa pun pekerjaan yang dilakoninya, akan saya ikuti.

(TERTAWA) Namanya juga orang yang suka ikut-

ikutan. (MENDEKATI PENONTON) Anda pasti

menganggap kami ini sama. (TERTAWA) Tidak, tidak

sama. Yang sama dagangannya, yang berbeda adalah

nasibnya. Kalau Madsoleh nasibnya sisit kadal, alias

bernasib sial, kalau saya sisit arwana. Uang terus

berdatangan. Kalau dia? Nihil dan sial! (TERTAWA)

Nah, sekarang, coba tebak, saya mau ke mana?

Berjualan? Ya, benar. Saya akan berjualan batu cincin.

Lihat, berjajar di jemari saya. Batu cincin sebetulnya

adalah barang langka tetapi sangat berharga. Tidak

percaya? Saya punya cerita. Begini ceritanya, kemarin,

ada seorang Tionghoa, katanya mimpi menunggang

naga. Naga tersebut memberinya sebuah batu cincin

berwarna merah darah. Dia keburu bangun, tetapi

dia jadi tegang. Dia mencari-cari barang, ke sana-ke

mari mencari batu cincin berwarna merah darah.

Di kalangan tukang batu cincin, batu cincin seperti

itu diberi nama yang sangat bagus, yaitu Merah

Delima. Kebetulan, satu minggu yang lalu, Madsoleh

menjual semua koleksinya. Ternyata, ada yang merah

darah! Batu cincin tersebut saya beri cerita yang

dramatis. Saya beri dongeng yang nyambung sama

mimpinya orang Tionghoa tersebut. Akhirnya, saya

dapat untung karena orang itu percaya bahwa batu

merah darah itu adalah pemberian naga yang ada

dalam mimpinya tersebut. (BERTERIAK) Terima

kasih, Madsoleh!!!

Sumber

:

Drama Sisit Kadal karya Arthur S. Nalan

(diterjemahkan dari bahasa aslinya, yaitu bahasa Sunda)

1.

Madsoleh

: Batu cincin berkemilau, cincin

kecubung dari Tulung Agung

Hati ini sangat galau, saya bingung... tolong,

tolong!

Nama saya Madsoleh. Dipanggil Mang Oeh.

Berbagai jenis pekerjaan sudah saya coba, termasuk

pekerjaan yang sekarang. Menjual cincin berkeliling

kota, pusat-pusat keramaian, pasar basah, pasar

kering, semua sudah saya telusuri. Tapi tetap saja

bernasib kurang baik. Padahal, Anda bisa lihat sendiri.

Penampilan begitu kerennya. Pakai dasi dan sepatu

mengkilap. Ketek saya beri minyak wangi. Rambut

pakai minyak rambut yang mahal. Cincin berjejer

di jemari. Tidak lupa, saya latihan bicara di depan

kaca. Tetapi, tetap saja tidak ada yang berminat

membeli. (MENGELUH) Tuhan, saya ini harus usaha

apa lagi? Rasanya sudah kehabisan akal sehat. Jadi

penjual obat yang jujur, malah ditangkap tibum. Saya

kasih uang sogokan, malah ditampar. (DUDUK) Jadi

penjual tape singkung malah diseruduk kerbau gila.

Jelas, habis semua dagangan saya. Jadi tukang pangkas

rambut di bawah pohon rindang, eh, pohonnya

tumbang. (MENGELUARKAN SAPU TANGAN).

Jadi penjual bakso tahu siomay, malah dipalak oleh

preman terminal. Dagangan habis, wajah dipermak!

(BERTERIAK) Usaha apa lagi, Tuhaaaan?

TIBA-TIBA DATANG UNUS, KEPONAKAN

MADSOLEH, MEMBAWA WAYANG GOLEK

SAMBIL BERLARI

Unus

: Tuhan tidak akan mengubah nasib

seseorang jika orang itu tidak mau

berusaha!

Madsoleh

: Dasar bocah edan! Bikin kaget orang

tua! Kalau bukan keponakan istri

saya dan anak yatim piatu, rasanya

sudah tidak sanggup mengurus anak

yang baru saja lewat. Makannya

rakus, kesukaannya ubi. Jelas saja,

kentut terus setiap hari. Untung

saja barusan dia lewat tanpa kentut.

Unus

: Cintailah anak yatim, niscaya kamu

akan dapat pahala.

Madsoleh

: (BERTERIAK) Unus, jangan lari-lari

terus! Saya sedang bingung. Diamlah

3. Perankanlah oleh Anda atau teman secara bergantian.

4. Catatlah perbedaan watak yang dimiliki oleh tokoh Madsoleh

dan Madkadib.

5. Tanggapilah penampilan tersebut, apakah sudah sesuai dengan

watak yang tergambar di dalam teks?

Apresiasi Drama

201

Info

Bahasa

Dalam menghayati karakter, Anda perlu melakukan kegiatan

olah sukma. Adapun tahapan-tahapan latihan olah sukma adalah

sebagai berikut.

1. Konsentrasi, yakni pemusatan pikiran dalam mempelajari

sebuah karakter. Seorang aktor harus dapat berkonsentrasi

penuh seakan mengubah keseluruhan dirinya menjadi peran

tersebut.

2. Imajinasi, yakni kemampuan mengembangkan daya khayal.

Hal ini sangat diperlukan dalam pendalaman sebuah peran

untuk menghidupkan sesuatu yang tidak ada menjadi ada.

Misalnya, membayangkan panggung sebagai sebuah taman

yang dikelilingi pepohonan rindang. Latihan pengembangan

imajinasi dapat dilakukan dengan cara:

a. Membayangkan benda yang tidak ada dan tidak dapat

disentuh menjadi seolah-olah ada dan dapat disentuh.

b. Membayangkan sosok orang yang tidak ada menjadi

seolah-olah ada dan dapat berinteraksi.

c. Membayangkan kejadian yang belum pernah ada dan dialami.

Misalnya, membayangkan rasa sedih saat kehilangan sese-

orang yang kita sayangi.

3. Ingatan emosi, yakni meningkatkan kepekaan terhadap emosi-

emosi alamiah yang mungkin terjadi. Caranya adalah dengan

mengingat emosi-emosi dasar seperti tertawa, menangis, dan

marah. Kemudian, mengombinasikan emosi, yakni tertawa,

tiba-tiba marah, lalu menangis.

4. Relaksasi, yakni meringankan ketegangan pada tubuh akibat

lelah saat latihan.

5. Observasi, yakni meninjau secara langsung karakter tokoh yang

akan diperankan. Misalnya, mengamati kehidupan orang gila

saat aktor akan bermain drama sebagai orang gila.

Sumber

:

Dokumentasi pribadi

Setiap aktor drama dituntut

untuk menghayati tokoh. Hal ini

dapat dilakukan dengan berlatih

secara baik.

Kegiatan

Lanjutan

1. Carilah naskah drama lain.

2. Catatlah watak atau karakter tokoh-tokoh yang ada di

dalamnya.

3. Anda dapat memperagakan tokoh-tokoh yang memiliki

keunikan watak untuk didiskusikan dengan teman-teman

Anda.

202

Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XI Program IPA dan IPS

Menulis Adegan Drama

B

Dalam karya sastra drama, terdapat adegan-adegan yang

dapat Anda tampilkan. Dalam adegan drama tersebut dimunculkan

karakter dan berbagai perilakunya, serta konflik yang membangun

drama. Dalam pembelajaran kali ini, Anda akan berlatih menulis

adegan drama yang menampilkan berbagai perilaku manusia.

Drama merupakan salah satu genre sastra yang sarat akan sisi-

sisi kemanusiaan. Dalam drama, ditampilkan berbagai perilaku

manusia yang terangkum dalam dialog-dialog setiap tokohnya.

Perilaku manusia yang direpresentasikan dalam drama tersebut

memunculkan adanya konflik yang membentuk cerita drama.

Pernahkah Anda menyaksikan pertunjukan drama atau membaca

naskah drama? Di situlah Anda dapat menemukan berbagai perilaku

manusia dan konflik-konflik tesebut. Tentu Anda mengetahui bahwa di

situlah letak daya tarik dari drama yang Anda saksikan atau Anda baca

naskahnya.

Sekarang, bacalah contoh penggalan drama yang menunjukkan

adanya perilaku manusia dan konflik berikut ini.

Sobrat

Bagian Enam

Di bukit kemilau. Terdengar suara kentungan dibunyikan

sebagai tanda para kuli penambang emas mulai

bekerja. Tampak masuk para kuli penuh semangat.

Mereka bertelanjang dada

.

Mandor Bokop

: (

teriak

) Kalian antre yang

tertib! Sudah ambil duit, ambil

blincong dari bakul! (

kepada

Mandor Burik

) Panggil satu-

satu!

Mandor Burik

: (

memanggil

) Samolo! Sentono!

Kartijo! Kardun! Marjun!

Duweng! Kamran! Sobrat!

Doyong! Sadang! Epeng!

Damirin! (

memanggil terus

)

Semua kuli telah memegang blincong dan bakul

Mandor Bokop

: (

teriak

) Dengarkan semua! Aku

Mandor Bokop, penjaga Bukit

Kemilau. Bukit Kemilau ini milik

Tuan Balar. Kalian beruntung

menjadi pekerjanya. Nanti kalian

masuk kawasan Bukit Kemilau!

Tetapi, jangan terlalu jauh sebab

ke selatan masih ada Hutan

Burun yang masih perawan.

Banyak binatang buas, babi hutan,

dan harimau! Juga, banyak rawa

berlintah! Lintahnya sebesar ibu

jari! Ngerti?

Para Kuli

: (

serentak

) Ngerti!

Mandor Bokop

: (

kepada Mandor Burik

) Kamu

jaga mereka. Aku mau tidur!

(

berbisik

) Tadi malam aku

berjudi sampai pagi!

Mandor Burik

: (

teriak

) Jangan berhenti sebelum

kentungan bunyi!

Para kuli menyanyikan semboyan mereka

.

Para Kuli

: (

serempak

) Sekali kerja, tetap

kerja. Biji emas di mana-mana!

Namun, Doyong tampak meringis-ringis. Ia menepi, ia

dibentak Mandor Burik

.

Mandor Burik

: (

membentak

)

Hei! Kembali ke tempatmu! Kuli! Apa kamu tuli?

Kembali ke tempatmu!

Doyong

: Sebentar, istirahat!

Mandor Burik

: Apa? Istirahat? Enak saja kamu,

apa kamu sudah lupa perintah

Mandor Bokop, heh? Jangan

berhenti sebelum kentungan

bunyi!

Doyong

: Sebentar saja, Mandor!

Mandor Burik

: (

menendang Doyong

) Enak

saja sebentar-sebentar! Cepat

kerja, kuli!

Apresiasi Drama

203

Mandor Burik

: Apa kamu bilang?

Sobrat

: Kita bertarung secara jantan,

Mandor!

Mandor Burik

: Boleh saja... apa maumu?

Sobrat

: Beri aku cambuk!

Mandor Burik

: Enak saja! rasakan! (

melecutkan

cambuk

)

Doyong

: (

berteriak

) Sobrat sama Mandor

berkelahi!!!

Mandor burik dan sobrat berkelahi. Kuli-kuli berkumpul,

melingkar, sambil menyanyikan semboyan. Awalnya,

Mandor Burik berjaya dengan cambuknya. Namun,

cambuknya berhasil direbut Sobrat. Dengan satu kali

ayunan dan pitingan, Mandor Burik tak berkutik. Tiba-

tiba terdengar suara tembakan

.

....

Sumber

:

Dokumentasi Pribadi

Sobrat melihat kelakuan kasar Mandor Burik terhadap

kawan sekampungnya. Ia memburu mendekat

.

Sobrat

: Mandor, jangan ditendang-tendang

begitu! Dia kawanku, Mandor!

(

mendekati Doyong

) Kamu tidak

apa-apa, Yong?

Doyong

: Agak mulas, mana aku agak

mencret. Mandor sialan!

Mandor Burik

: Apa kamu bilang?

Doyong

: Dia dengar, Brat!

Mandor Burik

: Ayo, kembali kerja! Orang lain

juga kerja!

Sobrat

: Dia sakit perut, Mandor. Dia

agak mencret

Mandor Burik

: Alah, alasan saja! Dasar pe-

malas!

Doyong

: Saya sakit perut, Mandor!

Mandor burik

: Kembali kerja, atau kulecut

dengan cambuk ini!

(

mengeluarkan cambuk dan hendak

mengayunkannya

)

Sobrat

: Jangan, Mandor! Biarkan saja

dulu, Mandor. Apa Mandor

tidak pernah sakit perut?

Mandor Burik

: Apa kamu bilang?

(

melecut

)

Jangan bilang begitu! Di kampung-

mu kamu bisa bilang apa saja,

tetapi di sini lain.... Ini tanah Bukit

Kemilau dan aku penjaganya!

Kembali ke tempatmu, kuli!

Sobrat

: Tidak mau!

Mandor Burik

: (

marah

) Itu bukan kata yang

pantas, kuli kontrak. Mampus

kamu! (

melecut

)

SOBRAT MENCOBA MELAWAN

Sobrat

: Kita bertarung secara jantan,

Mandor!

Agar pembelajaran semakin menarik, penggalan drama tersebut

dapat Anda tampilkan bersama beberapa teman Anda di dalam kelas.

Dalam drama "Sobrat" tersebut ada beberapa tokoh dengan karakter

dan perilaku masing-masing. Pemerinciannya adalah sebagai berikut.

1.

Sobrat

, yaitu salah seorang kuli di Bukit Kemilau yang memiliki

keberanian dan rasa setia kawan yang tinggi. Dengan gagah

berani, dia melawan kesewenang-wenangan yang dilakukan

oleh Mandor Burik terhadap Doyong, kawannya sesama kuli.

2.

Mandor Burik

, yaitu salah satu mandor yang bertugas

mengawasi kuli di Bukit Kemilau. Dia memiliki perangai yang

Karya Arthur S. Nalan

Sumber

:

5 Naskah Drama Pemenang Sayembara

Dewan Kesenian Jakarta 2003

, 2005

204

Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XI Program IPA dan IPS

1. Tuliskanlah drama satu babak singkat (beberapa dialog) yang

bercerita tentang sebuah konflik yang disebabkan oleh perilaku

manusia, misalnya dimarahi oleh guru karena menyontek saat

ulangan, berkelahi dengan teman karena kesalahpahaman, hilang

uang karena terburu-buru berangkat ke sekolah, dan konflik-

konflik lain yang mudah Anda jumpai dalam kehidupan sehari-

hari. Usahakan agar jumlah tokoh dalam drama tersebut tidak

lebih dari 5 orang.

2. Munculkan karakter manusia yang khas pada setiap tokoh

melalui dialog-dialog tokoh. Misalnya, orang yang judes, orang

yang ramah, orang yang jahat dan kejam, dan karakter-karakter

lainnya.

buruk. Dengan seenaknya, dia menganiaya Doyong. Padahal,

Doyong sedang sakit. Di samping itu, Mandor Burik pun telah

merendahkan kuli-kuli yang bekerja padanya.

Selain dua tokoh beserta karakternya yang telah dikemukakan

di atas, ada beberapa tokoh dengan karakternya masing-masing.

Dapatkah Anda menyebutkannya?

Sekarang, kita beralih ke pembahasan mengenai konflik. Dalam

penggalan drama "Sobrat" tersebut, diceritakan mengenai pahitnya

kehidupan para kuli yang bekerja sebagai penambang di Bukit

Kemilau. Mereka mengalami kehidupan yang mengenaskan. Konflik

bermula saat salah seorang kuli, yaitu Doyong, merasa tidak sanggup

bekerja karena sedang sakit. Dia pun mengistirahatkan diri agar

rasa sakitnya sedikit berkurang. Akan tetapi, dia malah mendapat

perlakuan semena-mena dari atasannya. Dengan seenak hatinya,

dia menendang perut Doyong sehingga jatuh kesakitan. Melihat

hal tersebut, Sobrat merasa geram. Dia pun melakukan perlawanan.

Pada akhirnya Sobrat menang melawan Mandor Burik.

Demikianlah uraian mengenai konflik yang ada dalam penggalan

drama "Sobrat" karya Arthur S. Nalan tersebut. Sekarang, untuk

melengkapi pemahaman Anda mengenai materi tersebut, kerjakanlah

latihan berikut ini.

Kegiatan

Lanjutan

1. Buatlah kelompok kecil yang terdiri atas 4–5 orang, sesuai

dengan jumlah tokoh dalam drama. Pilihlah di antara

drama-drama yang ada untuk ditampilkan di dalam kelas.

2. Tampilkanlah drama tersebut di dalam kelas.

Uji

Materi

Apresiasi Drama

205

Info

Bahasa

Sejak awal kemunculannya, drama terus berkembang

mengikuti perkembangan zaman. Drama terus mengalami proses

pencarian identitasnya. Sejak kemunculan

Bebasari

karya Roestam

Effendi drama terus mengalami perkembangan walaupun tidak

sepesat prosa dan puisi. Drama yang ditulis pada 1926 ini adalah

drama pertama yang menggunakan bahasa Indonesia.

Sejak dulu drama memang sering kali dijadikan media kritik oleh

pengarangnya. Keinginan untuk melontarkan pandangan yang diberi

muatan kritik tersebut muncul saat seorang pengarang mengalami

kegelisahan dan ketidaksetujuan terhadap suatu keadaan.

Adapun beberapa contoh drama yang berkaitan dengan masalah

sosial antara lain drama

Bebasari

(1926) karya Rustam Efendi,

drama

Kejahatan Membalas Dendam

karya Idrus (1945), drama

Pakaian dan Kepalsuan

(1954) karya Achdiat Kartamihardja,

drama

Domba-domba Revolusi

karya B.Sularto (1966),

Wonoboyo

karya Slamet Mulyana,

Selamat Jalan Anak Kufur

(1956),

Penggali

Kapur

(1956), dan

Penggali Intan

(1957) karya Kirdjomulyo.

Iblis

karya Mohammad Diponegoro.

Jam Dua Belas Malam dan Bayang

Menggoda

karya Sutarno Priyomarsono.

Si Djuallah

karya Pong

Waluyo, dan drama-drama karya N. Riantiarno, antara lain

Opera

Kecoa

dan

Maaf

.

Maaf

.

Maaf

.

Menemukan Nilai-Nilai

dalam Cerpen

C

Berbagai unsur-unsur yang ada dalam cerpen penting untuk

dianalisis. Kali ini, Anda akan berlatih mengemukakan nilai-nilai yang

terkandung dalam sebuah karya sastra. Adapun nilai-nilai tersebut

meliputi nilai moral, nilai budaya, dan nilai sosial.

Setelah berlatih menganalisis unsur-unsur intrinsik dalam

cerpen di pembelajaran sebelumnya, meningkatkah minat baca Anda

terhadap cerpen? Sebaiknya Anda lebih mengakrabkan diri dengan

cerpen.

Selain dapat dijadikan sebagai salah satu media hiburan, kegiatan

membaca cerpen pun dapat memberikan pelajaran berharga bagi

Anda. Hal tersebut dapat Anda petik melalui nilai-nilai yang hendak

disampaikan oleh pengarang.

Dalam sebuah karya sastra, pengarang seringkali mengeks-

presikan berbagai fenomena kehidupan. Akan tetapi, seorang

pengarang tidak begitu saja merepresentasikan realitas sosial

tersebut ke dalam karyanya. Filtrasi serta imajinasi pengarang

pun memiliki andil dalam terwujudnya sebuah karya sastra.

Melalui

karya sastra, pengarang dapat mengemukakan pandangan-

pandangannya tentang suatu hal dan menyampaikan berbagai nilai

kehidupan, seperti nilai moral, nilai budaya, dan nilai sosial.

Sumber

:

Dokumentasi pribadi

206

Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XI Program IPA dan IPS

Sandal Jepit Merah

Karya S.Rais

Senja memerah. Langit sajikan semburat jingga

yang berkobar di batas horison. Sesaat lagi malam akan

menebarkan keremangan yang membaur bersama

napas kesunyian. Perlahan, alam mulai melepaskan

diri dari jeratan hari. Seakan jemu menimbun lelah,

bumi mulai meredupkan kehidupannya. Aroma sepi

mulai menyebar ke setiap celah udara. Berbondong-

bondong angin malam mulai menjalankan tugasnya

menyelimuti semesta hitam. Malam pun menetas.

Di salah satu sudut remang, seorang pe-

rempuan tua berselonjor di atas sebuah bangku

bambu. Dipijatnya urat-urat kaki yang menegang

akibat rutinitas melelahkan sehari ini. Kulit-kulit

keriputnya seakan bicara tentang lelah yang telah

menggunung seperti tumpukan sampah yang ada

di belakang gubuk reyotnya. Matanya layu dan

redup. Sepasang mata itu digendong kantung mata

kehitaman yang makin melebar. Sesekali, dikedipkan

dalam-dalam, sebagai cara untuk memperjelas

apa yang menghampar di hadapannya. Tetapi

percuma saja. Matanya telah tua, setua perjalanan

kepedihannya yang menahun, dan perempuan itu tak

mampu lagi menikmati tarian kunang-kunang yang

muncul sebagai teman dalam pekat malamnya.

Sepasang sandal jepit tipis berwarna merah

tergeletak begitu saja di bawah bangku bambu. Sandal

itu dihinggapi lubang di sana-sini. Tak hanya itu, sandal

tua itu pun dihinggapi bercak-bercak kecoklatan.

Seperti darah yang mengering.

Ya, darah! Bahkan, di atas

permukaan salah satu sandal itu masih terdapat darah

segar. Darah itu bermuncrat dari kakinya. Di kakinya

masih terdapat serpih pecahan kaca yang belum

sempat dibersihkannya. Pecahan kaca yang tadinya

berada di gundukan sampah belakang rumahnya itu

telah bercampur dengan darah merah, darah yang

terus menumpuk di atas sandal jepit merahnya.

Lima tahun berlalu setelah Mamat mengawini

perempuan itu dalam usia belia, lima belas tahun.

Sebagai anak yatim piatu sebatang kara, perempuan itu

tak mungkin menolak lamaran Mamat, lelaki berumur

dua puluh lima, yang begitu sayang padanya. Dengan

berbekal keterampilan di bidang bangunan, Mamat

mampu membiayai hidupnya dan menyewa sepetak

kamar di pinggiran kota. Kebahagiaannya makin

lengkap setelah dari rahimnya lahir seorang anak

sehat walaupun saat itu usianya baru enam belas.

Anak laki-laki itu dinamainya Zaenal Mutakin

yang tumbuh sebagai anak yang pintar, cerdas, dan

pandai bernyanyi. Tak terhitung doa dan harapan

yang diajukannya pada Sang Pencipta demi masa

depan anaknya itu. Dalam pelukan mimpi, seringkali

ia melihat anaknya tumbuh menjadi laki-laki tampan,

terkadang menjadi dokter, olahragawan, bahkan

presiden. Mimpi-mimpi itulah yang selalu jadi

motivasinya untuk selalu bersemangat menjalani

hidup meski dililit beban sesulit apapun.

Tetapi, mimpi-mimpi itu harus mati dilindas

hari. Di suatu senja yang memerah, burung gagak

bertengger di atap kamar kontrakannya. Berbondong-

bondong para tetangga mendatanginya yang sedang

memasak agar-agar untuk pangeran kecilnya. Pak RT

memimpin rombongan sambil menggendong Zaenal

mungil yang baru berusia empat tahun itu. Tubuh

bocah itu kuyup. Matanya terpejam bagai putri tidur.

Tangannya menggelantung lemas. Tak ada napas. Langit

merah mulai menghitam setelah keriuhan dihantam

lantunan adzan. Air mata membanjir. Zaenal mungil

telah pergi dijemput malam. Sungai yang tenang di

pinggir kampung terlalu dalam untuk direnanginya tadi

siang. Saat ditemukan, tubuhnya telah mengambang

bagai perahu. Di pinggir sungai, sepasang sandal jepit

mungil berwarna merah darah kesayangan Zaenal

mungil terbujur bisu.

***

Empat puluh hari setelah kematian Zaenal

mungil kesayangannya, perempuan itu selalu

melangkah dalam mata kosong di atas sepasang

sandal jepit merah. Hidupnya seakan usai begitu

saja setelah cahaya hatinya pergi dicuri takdir. Tak

ada lagi cahaya dalam hidupnya, tak terkecuali suami

yang selama ini dicintainya sepenuh hati. Kematian

Zaenal mungil telah menimbun kebencian dalam

benak Mamat. Masih terngiang di telinga perempuan

Sudah berapa banyak cerpen tentang kehidupan sehari-hari yang

pernah Anda baca? Tentunya telah banyak cerpen yang Anda baca.

Untuk lebih memahami materi pembelajaran kali ini, dengarkanlah

karya cerpen yang akan dibacakan oleh teman Anda berikut.

Apresiasi Drama

207

itu ketika Mamat mencacinya habis-habisan setelah

tahu buah hatinya pergi mendahului.

"Brengsek! Istri macam apa kamu? Ceroboh!

Tak bisa menjaga anak!"

"Ampun, Kang! Saya akui saya memang ceroboh,

tetapi ini semua sudah jadi takdir-Nya. Terimalah,

Kang. Saya ibunya, saya lebih pedih ketimbang akang.

Maafkan saya, Kang!"

"Pergi kamu!"

Perempuan itu memeluk kaki suaminya sambil

menangis hebat penuh penyesalan. Tetapi tak ada

ampun dari Mamat, perempuan itu ditendangnya.

Kepalanya membentur dinding, tubuhnya tersungkur

di atas sandal jepit merahnya. Setelah itu ia tak ingat

apa-apa lagi. Sandal jepit merahnya kini dibasahi air

matanya.

Alangkah terkejutnya perempuan itu setelah

tahu suaminya berniat mengawini perempuan lain.

Ia hanya pasrah, berharap kabar itu tidak benar

adanya. Dan kalaupun benar-benar terjadi, ia hanya

berharap suaminya mau memaafkannya dan tetap

mencintainya seperti lima tahun yang lalu.

Tetapi, harapannya kembali usang. Suatu hari,

ketika perempuan yang telah diusir suaminya itu

bermaksud kembali ke kontrakannya, kamar penuh

kenangan itu kosong. Tak ada yang tahu kemana

perginya sang suami harapannya. Ia hanya mendengar

kabar bahwa suaminya akan tinggal di desa asal

istri barunya, entah di mana. Seketika hatinya

seakan dibanjiri darah. Darah merah semerah

sandal jepitnya. Ia gamang menentukan kelanjutan

langkahnya. Ia hanya melangkah mengikuti helai

demi helai angin yang sirna setelah menyapanya.

Ia berjalan menyusuri kehidupan dialasi sepasang

sandal jepit merah. Entah harus ke mana lagi.

***

Berpuluh-puluh tahun lamanya perempuan

itu hidup bergantung pada siang dan malam. Ia

hanya gelandangan tanpa tujuan yang hidup dari

belas kasihan orang yang lalu lalang di depan

tempat duduknya. Pernah, suatu ketika ia mendapat

pekerjaan sebagai seorang pembantu rumah tangga.

Tetapi bukan sebuah keluarga yang diurusinya,

melainkan sebuah tempat jual beli narkoba.

Bertahun-tahun, ia hidup dalam dunia hitam yang

dikutukinya dalam hati. Baginya tak ada jalan lain.

Hidup tanpa ijazah pendidikan formal bagai mendaki

gunung tanpa kaki. Mungkin keajaiban Tuhan pulalah

yang telah menghantarkannya pada pekerjaannya

saat ini. Berkali-kali majikannya, seorang bandar

narkoba, menawarinya untuk bekerja sebagai

pengedar barang haram tersebut sekaligus sebagai

wanita tuna susila. Tetapi, ia

bersikeras walau sebagai

pembantu gajinya sangat kecil. Ia tidak tertarik sedikit

pun pada penghasilan yang lumayan besar seperti

yang didapat oleh perempuan-perempuan cantik yang

sering berkumpul di rumah majikannya itu.

Lama-lama ia tidak tahan juga, apalagi setelah

sang majikan memaksanya untuk mengikuti

keinginannya, yaitu menjadikannya seorang wanita

tuna susila. Ia bertahan dengan pendiriannya dan

pergi meninggalkan istana penuh dosa itu. Dengan

uang yang dikumpulkannya, ia membeli sebuah

gubuk reyot yang ada di sekitar tempat pembuangan

sampah di kota lain. Di situlah ia memulai kehidupan

barunya sebagai seorang pemungut paku bekas

yang bersembunyi di tumpukan sampah yang meng-

gunung. Dan itu berlalu begitu saja, berpuluh-puluh

tahun lamanya.

***

Malam masih menyajikan aroma kesunyian di

sekitar gubuk reyot itu. Bulan pucat memandanginya

dari balik bayang awan hitam. Lampu tempel di dinding

kini telah dihinggapi jelaga seiring dengan malam yang

semakin tua. Perempuan itu membasuh kaki kotornya

dengan air dingin. Luka-luka mengering di telapak

kakinya bagai prasasti yang menceritakan bagaimana

kepedihan hidupnya selama ini, selama puluhan tahun.

Seiring dengan pergantian waktu, sandal jepit merahnya

yang dulu telah berkali-kali diganti dengan sandal jepit

merah baru. Kini sandal jepit merahnya telah banyak

dihinggapi lubang dan bercak darah karena tusukan

beling dan paku berkarat, dan ia harus menggantinya

dengan sandal jepit merah yang baru.

Sumber

:

Bandung Post

, 19–25 Juli 2005

Bagaimanakah tanggapan Anda mengenai cerpen "Sandal Jepit

Merah" yang telah dibacakan oleh teman Anda tersebut? Dapatkah

Anda memahaminya? Jika belum, baca kembali cerpen tersebut

dengan saksama.

Kemudian, dapatkah Anda menemukan nilai-nilai yang terkandung

dalam cerpen tersebut? Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya,

dalam sebuah karya cerpen terdapat gagasan yang hendak disampaikan

oleh pengarang. Gagasan tersebut muncul bersama nilai-nilai yang

terkandung di dalamnya.

208

Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XI Program IPA dan IPS

Berkali-kali majikannya, seorang bandar narkoba, me-

nawarinya untuk bekerja sebagai pengedar barang haram

tersebut sekaligus sebagai wanita tuna susila. Tetapi, ia ber-

sikeras walau sebagai pembantu gajinya sangat kecil. Ia tidak

tertarik sedikit pun pada penghasilan yang lumayan besar

seperti yang didapat oleh perempuan-perempuan cantik yang

sering berkumpul di rumah majikannya itu.

Lama-lama ia tidak tahan juga, apalagi setelah sang majikan

memaksanya untuk mengikuti keinginannya, yaitu menjadikannya

seorang wanita tunasusila. Ia bertahan pada pendiriannya dan pergi

meninggalkan istana penuh dosa itu.

1. Nilai Moral

Dalam cerpen tersebut dikisahkan tentang seorang perempuan

tua yang memiliki masa lalu yang sangat menyedihkan. Awalnya,

perempuan itu hidup bahagia. Akan tetapi, setelah kematian anak

semata wayangnya, hidupnya berubah menjadi sebuah kesedihan

yang berkepanjangan. Akan tetapi, perempuan itu tidak pernah

putus asa. Dia terus berjuang untuk mempertahankan hidupnya.

Bahkan, perempuan tersebut tetap tegar dengan pendiriannya saat

dirinya hampir terjerumus ke dalam lembah hitam. Hal tersebut

dapat dilihat dalam kutipan berikut.

Dari kutipan tersebut, ada sebuah nilai moral yang hendak

disampaikan oleh pengarang. Pengarang hendak mengemukakan

bahwa meskipun kita didera kesulitan hidup, kita tidak boleh terjebak

oleh nafsu dunia. Kita harus berpegang teguh pada pendirian kita dan

pada ajaran agama.

Bagaimana dengan diri Anda? Tergugahkah Anda pada nilai moral

tersebut? Lalu, dapatkah Anda mengemukakan kembali nilai-nilai

moral yang lainnya?

2. Nilai Budaya

Nilai budaya merupakan nilai-nilai yang bertolak dari perilaku

kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam

karya fiksi. Nilai budaya tersebut dapat mencakup berbagai masalah,

di antaranya kebiasaan hidup, adat istiadat, tradisi, keyakinan,

pandangan hidup, cara berpikir, dan bersikap.

Dalam cerpen "Sandal Jepit Merah" tersebut, masyarakat yang di-

gambarkan adalah sekelompok orang yang tinggal di kawasan pinggiran

kota. Mereka tergolong ke dalam strata sosial menengah ke bawah. Hal

tersebut dapat dilihat dalam kutipan berikut ini.

Dengan berbekal keterampilan di bidang bangunan, Mamat

mampu membiayai hidupnya dan menyewa sepetak kamar di

pinggiran kota. Kebahagiaannya makin lengkap setelah dari

rahimnya lahir seorang anak sehat walaupun saat itu usianya baru

enam belas.

Dapatkah Anda menemukan hal-hal lain yang berkaitan dengan

nilai-nilai budaya dalam cerpen tersebut?

Sumber

:

Dokumentasi pribadi

Gambar 10.2

Untuk memahami cerpen, Anda dapat

belajar teori karya sastra seperti dalam

buku tersebut.

Apresiasi Drama

209

Baginya tak ada jalan lain. Hidup tanpa ijazah pendidikan

formal bagai mendaki gunung tanpa kaki.

Dalam cerpen ini, juga ditampilkan gambaran sosial kehidupan

perkotaan yang suram. Dalam cerpen tersebut diceritakan mengenai

kehidupan tokoh utama yang menyambung hidup di tengah-tengah

kezaliman. Ia terpaksa menjadi seorang pembantu rumah tangga

di sebuah tempat jual beli narkoba dan tempat lokalisasi wanita

tunasusila. Hal tersebut dapat dilihat dalam kutipan berikut.

Bertahun-tahun, ia hidup dalam dunia hitam yang dikutukinya

dalam hati. Baginya tak ada jalan lain. Hidup tanpa ijazah pendidikan

formal bagai mendaki gunung tanpa kaki. Mungkin keajaiban Tuhan

pulalah yang telah menghantarkannya pada pekerjaannya saat ini.

Berkali-kali majikannya, seorang bandar narkoba, menawarinya

untuk bekerja sebagai pengedar barang haram tersebut sekaligus

sebagai wanita tunasusila.

Setujukah Anda dengan nilai-nilai yang telah dikemukakan tadi?

Dapatkah Anda mengemukakan nilai-nilai sosial lain yang ada dalam

cerpen itu?

Sekarang, untuk lebih memperdalam pemahaman Anda, ker-

jakanlah kegiatan latihan berikut ini.

1. Bentuklah kelompok yang terdiri atas 6–8 orang.

2. Pilihlah cerpen yang sarat akan nilai moral, budaya, dan sosialnya.

Anda dan teman-teman dapat menemukannya di surat kabar,

majalah, buku kumpulan cerpen, dan sumber internet.

3. Salah seorang teman Anda membacakan cerpen tersebut.

4. Uraikanlah nilai-nilai yang terkandung dalam cerpen tersebut.

5. Diskusikan dengan teman-teman Anda.

3. Nilai Sosial

Dalam cerpen tersebut terdapat beberapa nilai sosial yang

dikemukakan oleh pengarang. Di antaranya adalah mengenai

sulitnya menjalani kehidupan sebagai seseorang yang miskin. Hal

tersebut dapat diamati dalam kutipan berikut.

Uji

Materi

210

Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XI Program IPA dan IPS

Info

Bahasa

Dari sisi tertentu karya sastra, fiksi dapat dipandang sebagai

bentuk manifestasi keinginan pengarang untuk mendialog,

menawar, dan menyampaikan sesuatu. Sesuatu itu mungkin

berupa pandangan tentang suatu hal, gagasan, moral, atau amanat.

Dalam pengertian ini, karya sastra dapat dipandang sebagai sarana

komunikasi. Namun, dibandingkan dengan sarana komunikasi

yang lain, tertulis ataupun lisan, karya sastra tentu memiliki

kekhususan sendiri dalam menyampaikan pesan-pesan moralnya.

Secara umum dapat dikatakan bahwa bentuk penyampaian moral

dalam karya fiksi mungkin bersifat langsung, atau sebaliknya. Namun,

sebenarnya pemilahan itu hanya demi praktisnya saja. Sebab, mungkin

saja ada pesan yang bersifat agak langsung namun tersembunyi serta

yang agak langsung namun seperi yang ditonjolkan.

Sumber

:

Teori Pengkajian Fiksi

, 2002

Sumber

:

Dokumentasi pribadi

Kegiatan

Lanjutan

1. Masih dengan kelompok yang sama, pilihlah satu judul

cerpen terjemahan.

2. Dengarkanlah cerpen yang akan dibacakan oleh salah

seorang anggota kelompok Anda.

3. Uraikanlah nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

4. Diskusikan dengan teman Anda.

5. Buat laporannya, lalu kumpulkan dengan hasil laporan

kegiatan Uji Materi terdahulu.

6. Gabungkan pekerjaan Anda dengan pekerjaan kelompok

lain. Lalu, jilidlah kumpulan karya tadi, sesudah itu serahkan

pada petugas perpustakaan agar dapat dimanfaatkan oleh

adik-adik kelas Anda.

Sumber

:

Dokumentasi pribadi

Apresiasi Drama

211

1. Saat mengekspresikan dialog drama, ada beberapa hal yang

harus Anda perhatikan, yakni sebagai berikut.

a. Memahami dialog drama dengan saksama.

b. Berkonsentrasi pada karakter atau watak yang telah Anda

dapatkan.

c. Mengontrol emosi.

d. Konsisten pada karakter yang telah Anda pelajari.

2. Latihan yang diperlukan sebagai persiapan pementasan drama

adalah sebagai berikut.

a. Latihan olah tubuh

b. Latihan olah sukma

c. Latihan olah vokal

3. Kegiatan membaca cerpen dapat dilakukan dengan menganalisis

unsur-unsur intrinsik cerpen tersebut.

Refleksi Pelajaran

Setelah mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada dalam pelajaran

ini, Anda telah mampu menghayati sebuah peran dalam drama.

Kelak, jika Anda terlibat sebagai pemain dalam sebuah pementasan

drama, Anda telah memiliki kemampuan untuk menghayati dengan

baik peran yang Anda dapat. Di samping itu, Anda pun telah berlatih

mengolah gerak-gerik tubuh, mimik wajah, dan intonasi suara yang

juga merupakan salah satu persiapan dalam pementasan drama.

Dengan demikian, pengetahuan Anda tentang pertunjukan drama

pun telah bertambah. Adapun kegiatan mengapresiasi karya cerpen

akan membuat Anda terampil mengkritiknya.

Kerjakanlah soal berikut.

Pak Pikun

: (

Muncul, langsung menuju arah Jidul

) Ayo!

Mana! Berikan kembali padaku! Ayo! Mana!

Jidul

: (

ber-ah-uh, sambil memberikan isyarat yang

mengatakan ketidakmengertiannya

)

Pak Pikun

: Jangan berlagak pilon! Siapa lagi kalau bukan

kamu yang mengambilnya? Ayo Jidul, kamu

sembunyikan di mana, eh?

Jidul

: (

ber-uh-ah, semakin bingung dan takut

)

Pak Pikun

: Dasar maling! Belum sampai sebulan di sini

kamu sudah kambuh lagi, ya? Dasar nggak tahu

diri! Ayo, kembalikan kepadaku! Mana, eh?

Sumber

:

Drama Arloji

, karya P. Haryanto

Soal Pemahaman Pelajaran 10

Kerj

Rangkuman

1

212

Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XI Program IPA dan IPS

1. Kekhasan apa yang muncul dari penggalan drama tersebut?

2. Bagaimana watak yang dimiliki oleh Pak Pikun?

3. Buatlah tanggapan singkat atas isi penggalan drama tersebut.

Untuk soal 4 dan 5, bacalah penggalan drama berikut.

Pause (

Tukang warung memandang tajam

)

Tukang warung

: Apakah kau tidak gembira, (

Ibu pergi ke

kursi dan berkata

).

Ibu

: Ia berteriak "ibu" (

lalu duduk

)

Tukang Warung

: Tentu dia akan berbuat sesuatu.

Ayah

: (

jalan, tiba-tiba

) Sesuatu telah terjadi. (

Ibu

tiba-tiba berteriak

)

Gadis

: Berhenti, Ibu!

Tukang Warung

: Ada apa ini, apa yang telah kalian lakukan?

(

tukang warung dan anaknya mundur

)?

Kenapa kau memandang seperti itu?

Apakah dia tidak menceritakan bahwa dia

anakmu?

Gadis

: Tidak.

Tukang Warung

: Apa yang telah kalian lakukan? Di mana

dia sekarang?

Ayah

: Jangan ada suara! (

pause

)

Ibu

: Dia berteriak "ibu". Kau terus saja

memukulnya!

Tukang Warung

: Apa yang kalian telah lakukan? Kalian

telah .... (

tukang warung memandang, terus

mundur mau pergi

)

Anak

: (

melihat Gadis

) Lihat di tangannya, Ayah!

Tukang Warung

: Kau telah ... (

lari

)

Gadis

: Berhenti. Ibu!

Ayah

: Tenang-tenang, jangan ribut. (

jatuh

)

Gadis

: Mereka akan memasukkan saya dalam

penjara.

Sumber

: Buku drama

Orang Asing

, judul asli

Irthunia

,

karya Rupert Brook, disadur oleh D. Djajakusuma

4. Jelaskan watak-watak tokoh berdasarkan dialog yang diucapkan

setiap tokoh.

5. Tuliskan hubungan latar dengan watak para tokoh dalam

penggalan drama tersebut

213

Uji Kompetensi Semester 2

Untuk soal 1 s.d. 4, bacalah cuplikan cerpen

berikut.

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat.

Itu berkaitan dengan harga diri. Ya,

itu benar. Seseorang memang harus meng-

hadapimu dengan martabat dan harga diri

supaya kamu tidak menganggapnya sampah.

Apalagi mencintai dan dicintai adalah masalah

bagiku. Karena apa pun yang kau dapat, harus

selalu kau bayar, baik secara tunai maupun

kredit. Dunia ini persis pasar, ya kan? Apa pun

harus ada transaksi yang jelas. Kalau tidak,

kamu jadi pencuri. Hukuman bagi pencuri itu

sudah jelas. Jika ada empat orang saksi, kamu

sudah pantas tidak memiliki tangan lagi. Tapi

sampai saat ini aku belum juga pantas untuk

seseorang yang mencuri kepolosan hati.

Setelah bertemu denganmu aku tidak

polos lagi, tapi aku tidak bisa menuduhmu

mencuri. Tidak ada bukti. Tidak ada saksi.

Hanya Tuhan saja yang tahu bagaimana kamu

menarik hatiku hingga aku tidak memilikinya

lagi.

Orang yang tidak memiliki hati pasti dia

bukan manusia lagi. Tapi, entahlah. Setelah hatiku

kau curi, aku malah jadi lebih manusiawi.

Aku sedang membangun mimpi

mengenai suatu negeri ketika kamu datang.

Sumber

:

Cerpen Sebenarnya

Aku Mencintaimu Hanya Saja Aku Tidak

Mengatakannya

,"

Yuni Kristianingsih, 2003

1. Tema utama dari cuplikan cerpen tersebut

adalah masalah ....

a. penyesalan

d. perdamaian

b. percintaan

e. perseturuan

c. permusuhan

2. Unsur utama yang terdapat dalam cuplikan

cerpen tersebut berkaitan erat dengan ....

a. tema dan alur

b. perwatakan dan amanat

c. alur

d. gaya bahasa

e. plot

3. Watak tokoh "aku" dalam cuplikan cerpen

tersebut adalah ....

a. kurang mengerti tentang hukum bagi

yang mencuri kepolosan hati

b. selalu bingung dalam menghadapi

keputusan

c. pandai menasihati orang lain

d. tidak bisa menuduh orang lain yang

telah mencuri hatinya

e. tidak bisa memilih suatu keputusan

4. Nilai budaya yang tersirat dalam cuplikan

cerpen tersebut adalah ....

a. harga diri dan martabat merupakan

sesuatu yang paling hakiki

b. ketulusan dan keikhlasan hati adalah

modal untuk mencintai

c. hidup itu keseimbangan antara me-

nerima dan memberi

d. di antara sekian banyak cara mencuri,

mencuri hati merupakan sebuah

kewajaran

e. cinta diyakini bisa mengubah kepri-

badian seseorang

5.

"Saudara moderator! Setelah memperhati-

kan jalannya diskusi kita ini, tampaknya kita

sulit mencari kata sepakat. Sehubungan

dengan itu, saya usulkan agar diskusi kita ini

diskors beberapa menit untuk istirahat."

Moderator menyatakan persetujuan atas usul

salah satu peserta rapat tersebut. Kalimat

persetujuan yang tidak tepat diucapkan

moderator adalah ....

a. Baik, usul itu tepat sekali.

b. Boleh, hal itu dapat menyegarkan pi-

kiran.

c. Usul itu sangat membantu untuk mengu-

rangi kejenuhan.

d. Baik, semoga usul itu mendapat du-

kungan dari peserta yang lain.

e. Baik, setelah menemukan jalan keluar,

usul ini kita laksanakan.

6. Berikut ini yang bukan merupakan lampiran

dalam laporan hasil diskusi adalah ....

a. makalah

b. notula

Uji Kompetensi Semester 2

214

Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XI Program IPA dan IPS

c. anggaran diskusi

d. daftar acara diskusi

e. daftar hadir peserta

7. Bacalah teks berikut dengan baik.

a. "Saya kurang sependapat dengan

anggapan tersebut. Rendahnya kemam-

puan apresiasi siswa terhadap karya

sastra, novel pada khususnya, bukan

disebabkan kurangnya minat baca

siswa melainkan kurang tersedianya

buku novel di perpustakaan sekolah."

b. "Saya kurang sependapat dengan Anda

karena alasan yang dikemukakan

kurang."

c. "Pendapat saya tidak sama dengan

Anda. Menurut saya hal yang dike-

mukakan Anda kurang beralasan."

d. "Pendapat Anda benar-benar menyimpang

dari kenyataan. Kemampuan terhadap

karya sastra khususnya apresiasi siswa

terhadap novel tidak menurun, hal ini

ternyata dengan banyaknya novel yang

beredar di kalangan siswa."

e. "Saya kurang sependapat dengan Anda

karena alasan yang dikemukakan belum

merupakan gejala umum yang berlaku

bagi siswa"

9. Ciri paragraf deduktif adalah ....

a. kalimat utama terletak di akhir

paragraf.

b. kalimat utama terletak di awal paragraf

c. kalimat utamanya terletak di awal dan

di akhir paragraf.

d. bersifat mengajak pembaca melakukan

sesuatu

e. bersifat naratif

10. Bacalah paragraf berikut dengan baik.

Masyarakat Betawi, satu di antara sekian

banyak etnis yang ada di Indonesia, di samping

memiliki perjalanan sejarah tersendiri,

ternyata

menyimpan segudang seni tradisional yang

hingga kini tetap terjaga dan terpelihara

keberadaannya. Di antara sekian banyak jenis

kesenian tradisional Betawi tersebut, salah

satunya yang paling populer adalah Topeng

Betawi.

Hampir semua orang, khususnya masya-

rakat Betawi mungkin sudah tidak asing lagi

dengan kesenian Topeng Betawi. Kesenian

rakyat yang juga terkenal dengan sebutan

Gamelan Topeng ini merupakan salah satu

dari beragam jenis bentuk kesenian Betawi

yang dimainkan dengan menggabungkan

unsur-unsur alat musik, tari dan teater, serta

mengandung unsur kesenian Sunda, terutama

dari alat musiknya. Memang, kesenian

tradisional Betawi, beberapa di antaranya

banyak dipengaruhi oleh ragam kesenian

dari beberapa daerah di Indonesia, seperti

kesenian dari pesisir Jawa dan Bali, serta

pengaruh dari negara lain, seperti Melayu,

Arab, Cina, maupun Portugis.

Sumber

:

Majalah Travel Club

, Juni 1997

Gagasan pokok teks tersebut adalah ....

a. Kesenian tradisional Betawi, beberapa

di antaranya banyak dipengaruhi oleh

ragam kesenian dari beberapa daerah di

Indonesia, seperti kesenian dari pesisir

Jawa dan Bali, serta pengaruh dari

negara lain, seperti Malayu, Arab, Cina,

dan Bali serta Portugis.

b. Masyarakat Betawi sudah tidak asing

lagi dengan kesenian Topeng Bali.

c. Lestarikanlah kesenian Betawi.

d. Saya sangat bangga dengan kesenian

Topeng Betawi.

e. Topeng Betawi merupakan satu-satunya

kesenian Betawi.

8.

"Minat baca siswa terhadap novel sekarang

ini sangat menurun. Ini dibuktikan dengan

rendahnya kemampuan apresiasi siswa ter-

hadap karya sastra, khususnya novel."

Pernyataan yang baik untuk pendapat tersebut

adalah ....

"Kenakalan remaja disebabkan oleh dua

faktor. Pertama, kurangnya perhatian dari

orang tua. Kedua, faktor lingkungan."

Jika anda tidak sependapat dengan pendapat

tersebut, kalimat penolakan yang baik adalah

....

a. "Saya tidak sependapat dengan Anda."

b. "Pendapat Anda terlalu sempit, coba

perbaiki lagi."

c. "Saya tertarik dengan pendapat Anda,

namun ada beberapa hal yang perlu

diperbaiki."

d. "Pendapat Anda menyimpang dari per-

masalahan."

e. "Menurut pendapat saya keterangan yang

Anda kemukakan belum lengkap."

215

Uji Kompetensi Semester 2

11. Bacalah paragraf berikut dengan baik.

c. orangtua harus menuliskan pesan untuk

anak-anaknya lewat buku harian

d. keadaan zaman dulu sangat prihatin

sehingga harus menggadaikan arloji

e. kemewahan hanyalah bersifat duniawi

14. Seseorang yang bertugas mengatur panggung

beserta isinya dalam sebuah pementasan

disebut ....

a. sutradara

d. penulis naskah

b. aktor/aktris

e. penata artistik

c. penata lampu

15. Salah satu manfaat mempelajari drama jika

dibandingkan dengan mempelajari karya

sastra lainnya adalah ....

a. memperluas wawasan budaya

b. mengembangkan kepribadian

c. menambah kemampuan dalam menaf-

sirkan kehidupan

d. mengembangkan keserasian gerakan

e. mengembangkan emosi yang sehat

16. Bacalah penggalan drama berikut.

Salah satu program pemerintah dalam masa

pembangunan adalah usaha penyebaran

penduduk Jawa, Bali, dan Lombok. Untuk

memperjelas penyebaran disebutlah dengan

nama khusus, yaitu transmigrasi. Bahkan,

dalam kaitan itu, Bung Hatta berkata dalam

kongres ahli-ahli ekonomi, "Satu masalah

yang mahapenting dalam rangkaian politik

kemakmuran adalah transmigrasi. Kalau ini

tidak terpecahkan, Indonesia tidak bakal

makmur".

Gagasan utama paragraf tersebut terdapat

pada kalimat ....

a. pertama

b. kedua

c. terakhir

d. pertama dan terakhir

e. semua kalimat

12. Bacalah paragraf berikut dengan baik.

Pertanian yang dilakukan secara tradisional

sudah ketinggalan zaman. Cara bertani kon-

vensional ini dipandang tidak mampu me-

ningkatkan produksi dan kualitas pangan jika

dilihat dari tingkat kebutuhan pangan. Untuk

mengatasinya, dikembangkan bioteknologi yang

diharapkan mampu melipatgandakan produksi

pangan sekaligus meningkatkan kualitasnya.

Gagasan utama dalam paragraf tersebut

dikembangkan secara ....

a. deduktif

d. deskripsi

b. generalisasi

e. analogi

c. induktif

13. Bacalah kutipan cerpen berikut.

"Aku mau tahu, di manakah arloji itu berada

sekarang. Itu benda bersejarah buatku, aku

ingin mendapatkannya," katamu.

"Sayang, anakku," jawab ayahmu.

"Kenapa?" tanyamu.

"Arloji itu telah aku gadaikan untuk

membeli buku harianku yang baru, sebab buku

harianku yang lama sudah penuh semuanya."

Kesan yang terkandung dalam kutipan

cerpen tersebut adalah ....

a. buku harian lebih penting daripada arloji

b. siapa pun tidak bisa membelenggu

pikiran dan pendapat seseorang tentang

kebenaran

Tumanggung

: Raja diperlukan untuk per-

satuan. Bila masing-masing

jalan sendiri, apa artinya negeri

ini? Tanpa persatuan tidak akan

berarti.

Perpatih

: Persatuan kita terletak pada

kata dan makna. Bukan pada

pemegang kekuasaan satu tangan.

Persatuan yang dipaksakan

tidak akan bertahan lama.

Tumanggung

: Kenapa kau takut mengangkat

seorang raja? Tidak pernah

kayu di rimba sama besarnya.

Perpatih

: Buat apa lagi raja kalau setiap

negeri dapat diatur oleh

penghulu masing-masing?

Hal utama yang dikemukakan dalam penggalan

drama tersebut adalah ....

a. masalah raja yang takut oleh rakyatnya

b. kesewenang-wenangan raja terhadap

rakyatnya

c. pemilihan pemimpin dalam situasi

politik yang kurang baik

d. seluruh pemerintahan hendaknya

dipimpin oleh seorang raja

e. seorang pemimpin sebaiknya dari

kalangan rakyat biasa

216

Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XI Program IPA dan IPS

17. Bacalah kutipan hikayat berikut dengan baik.

Burung garuda terbang ke negeri Cina dan

melarikan Putri Cina ke negeri Langkapuri.

Sementara itu Raja Rum telah memerintahkan

Merong Mahawangsa mengantar Putra Rum

ke negeri Cina. Dalam perjalanan ke Cina,

semua kapal dihancurkan oleh burung garuda.

Meskipun demikian, Putra Rum tidak mati. Ia

terdampar di pantai Langkapuri dan bertemu

dengan Putri Cina. Putri Cina menyuruh burung

garuda mengambil pakaian kebesarannya ke

Cina. Ketika garuda pergi ke Cina dengan

perasaan sombong yakin telah memisahkan

Putra Rum dengan Putri Cina, justru Putri

Cina dan Putra Rum memadu kasih. Nabi

Sulaiman yang mengetahui hal ini tertawa

saja dan kemudian memerintahkan agar Putri

Cina dan Putra Rum dibawa menghadapnya.

Mengetahui hal ini, garuda sangat malu lalu

menceburkan dirinya ke laut.

Sesuai dengan isi kutipan tersebut, nilai

keteladanan yang kita dapatkan adalah ....

a. Sikap bijaksana seorang nabi membuat

Garuda malu.

b. Perjodohan bisa dilakukan antarbangsa

yang berbeda.

c. Sikap mau menang sendiri tidak boleh

dicontoh.

d. Banyak keajaiban dalam hidup ini.

e. Tidak ada gading yang tak retak.

18.

Saudara, Saudara... pada peringatan Hari Anak

Nasional ini, kami mengharap agar semua

jajaran yang ada di kota ini ikut peduli terhadap

hak anak. Anak tanpa bimbingan orang tua

akan tumbuh menjadi liar dan pribadinya tak

akan terbentuk dengan baik. Oleh karena itu,

kami mengajak warga masyarakat, mulai dari

tingkat keluarga, masyarakat, sekolah, dan

lembaga lembaga lainnya untuk ambil bagian

dalam memberdayakan potensi anak menjadi

generasi yang siap bersaing di tingkat global.

Isi penggalan pembicaraan dalam diskusi

tersebut berupa ........

a. paparan

d. imbauan

b. lukisan

e. ulasan

c. alasan

19. Bacalah paragraf berikut.

Memang, ada banyak cara menurunkan

bobot badan. Ada diet macan yang lebih

mementingkan konsumsi daging, diet buah-

buahan, membatasi makan nasi dan makanan

berkarbohidrat tinggi lain seperti makanan

dari terigu, jagung, singkong, atau ubi, serta

mengurangi konsumsi gula. Banyak juga iklan

di media massa yang menjanjikan penurunan

bobot badan sampai beberapa kilogram

hanya dalam beberapa minggu. Atau, dengan

tusuk jarum, sedot lemak, minum jejamuan,

minum teh hijau, dsb.

Pokok isi teks tersebut adalah ....

a. banyak cara menurunkan bobot badan

b. hindari mengonsumsi gula saat melakukan

diet

c. kita harus mencontoh macan saat akan

menurunkan berat badan

d. berat badan bisa turun dalam beberapa

minggu

e. iklan secara tidak langsung ikut ber-

peran dalam diet seseorang

20. Manakah yang termasuk paragraf fakta?

a. Menurut dr. Sadoso Sumosardjuno,

D.S.O.R, pakar kesehatan olahraga dan

pimpinan Manggala Health Screening

Center, Jakarta, menurunkan bobot

badan secara sehat, yang terbaik dengan

mengatur makan disertai olahraga. Di-

sarankan, olahraga itu berupa kombinasi

latihan beban dan aerobik.

b. Penurunan bobot badan dengan olahraga

dan diet itu syaratnya disiplin yang

tinggi. Tak heran kalau banyak orang

lebih suka potong kompas. Misalnya,

dengan teknik sedot lemak Cara ini,

menurut Sadoso, bisa membantu me-

langsingkan tubuh, tapi kalau pola

makan tidak diubah, tubuh gampang

menjadi gemuk lagi.

c. Dinas Kesehatan Kota Bekasi menyerukan

agar warga aktif mencegah penyakit bawaan

banjir, terutama penyakit kencing tikus

(leptospirosis). "Warga harus berjaga-jaga,"

kata Kepala Bidang Pemberantas Penyakit

dan Kesehatan Lingkungan pada Dinas

Kesehatan, Anne Nurchandrani hari ini.

d. Dinas Kesehatan Kota Bekasi mencatat

sudah 7.029 orang korban banjir yang

memeriksakan diri ke petugas kesehatan

di 82 pos kesehatan di 58 titik genangan.

Petugas juga mencatat 35 jenis penyakit

yang muncul bersama banjir. Tiga

penyakit dengan kasus terbanyak adalah

infeksi saluran pernapasan atas (2.345

kasus), (1.756), dan diare (814).

217

Uji Kompetensi Semester 2

e. Banyak orang beranggapan, olahraga

yang baik adalah olahraga yang berat,

berkeringat, dan harus membuat badan

lelah. Akibatnya, banyak dari kita yang

tak segan mengeluarkan biaya besar untuk

ikut klub kebugaran atau perkumpulan

olahraga, agar bisa berolahraga sampai

kelelahan tadi. Padahal, menurut dr.

Michael Triangto, Sp.KO, olahraga yang

baik dan benar tidaklah harus berat atau

sampai harus membuat tubuh bercucuran

keringat.

21.

Waktu bangun pagi-pagi Noerdin merasa

badannya kurang enak. Sehari itu ia tidak

bekerja dan panasnya amat tinggi. Malamnya

makin bertambah juga panasnya, dan ia pun

sudah igau-igauan. Lain tidak yang disebutnya

ialah Rukmini juga.

Besoknya adalah demamnya agak turun

sedikit, tetapi bukan main rindunya, hendak

bertemu Rukmini. Dengan tidak malu lagi

disuruhnya jemput Rukmini hari itu juga

dengan autonya.

Darah Muda

, Adinegoro

Sudut pandang pengarang yang digunakan

dalam kutipan di atas adalah ....

s. orang pertama sebagai tokoh utama

b. orang pertama tokoh sampingan

c. orang ketiga tokoh utama

d. orang kedua dan orang pertama

e. orang pertama dan orang ketiga

22. Bacalah cuplikan cerpen berikut.

Pada suatu petang matahari tiba-tiba me-

mantulkan sinarnya menerobos awan dan

seekor burung kesiangan mulai berkicau.

Waktu Kyoko tiba di kebunnya, daun-daun

sayur mengkilap seperti baru digosok

layaknya. A

wan berwarna merah muda yang

menggumpal di puncak-puncak pegunungan

itu memesonanya. Ia terkejut sewaktu

mendengar suaminya tiba-tiba memanggilnya,

dan tergesa-gesa ia ke atas; tanpa menunggu

sampai tangannya yang penuh lumpur di

cuci dulu. Suaminya terengah-engah karena

pemusatan tenaga yang dibutuhkan untuk

berteriak memanggilnya.

"Aku memanggil dan memanggil! Apa

kau tidak dengar?"

"Aku sangat menyesal."

"Berhentilah dengan kerjamu di kebun itu!

Bila aku tiap kali harus berteriak memanggilmu,

dalam sekejap saja aku akan mati. Lagi pula

aku tak bisa melihat di mana kau berada dan

apa yang kaulakukan."

"Aku bekerja di kebun sayur. Tapi kalau

tidak suka, aku akan berhenti bekerja."

Suaminya menjadi agak tenang.

Sumber

:

Pikiran Rakyat

, 11 Juni 2003

Watak tokoh istri pada cuplikan cerpen tersebut

adalah ....

a. pekerja keras

d. penakut

b. penurut

e. pembangkang

c. penyesal

23. Bacalah cupilkan cerpen "Setrum" berikut.

Cik Ledo sukar menerima itu. Walau

kadang ada teror atau ada bujukan, ia tetap

tak mau menerima kenyataan rumah dan

kampungnya ditenggelamkan.

"Apa pun yang terjadi, aku tak akan

pindah. Demi Tuhan, titik! Aku tak rela!" kata

Cik Ledo pada orang-orang berseragam

dinas yang menyarankannya secepatnya

meninggalkan kampung untuk pindah ke

tempat yang disediakan sebagai kediaman

pengganti atau ke tempat yang bisa dipilih

sendiri.

Unsur instrinsik yang menonjol dalam

cerpen tersebut adalah ....

a. latar sosial

b. penokohan

c. amanat

d. gaya bahasa

e. alur

24. Kalimat yang tepat digunakan sebagai rumusan

simpulan dalam laporan hasil seminar adalah

....

a. para pelatih pendidikan koperasi se-

baiknya orang yang memahami benar-

benar kondisi sosial budaya setempat dan

memperoleh kepercayaan dari komunitas

yang bersangkutan

b. mengapa investasi pemerintah dan

partisipasi anggota yang sangat besar

dalam koperasi hanya menumbuhkan

KKN, bukan perbaikan kemampuan

dan manajemen koperasi

c. pemerintah dan terutama para pengu-

rus dan anggota koperasi harus men-

ciptakan suatu iklim yang memung-

kinkan koperasi mampu membangun

pendanaannya sendiri

d. sampai saat ini koperasi masih diwarnai

peran-peran faktor eksternal, tetapi

218

Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XI Program IPA dan IPS

berhasil tidaknya koperasi lebih diten-

tukan, oleh kualitas dan partisipasi aktif

anggotanya

e. pembinaan koperasi jangan terlalu di-

arahkan pada manajemennya, tetapi

juga kepada anggotanya

25.

Kalimat yang tepat digunakan Budi sebagai

moderator untuk menyilakan peserta diskusi

memberi tanggapan adalah ....

a. selanjutnya, saya izinkan Saudara Abas

untuk memberikan tanggapan-tanggapan

b. selanjutnya, Saudara Levana harus

menyampaikan tanggapan-tanggapan

c. selanjutnya, Saudara Aji dengan segera

menyampaikan tanggapan-tanggapan

d. selanjutnya, Saudara Imelda selaku pe-

serta diwajibkan untuk menyampaikan

tanggapan-tanggapan

e. selanjutnya, saya persilakan Saudara Ratna

untuk menyampaikan tanggapannya

26. Bacalah kutipan cerita berikut.

Dalam diskusi yang membahas puisi kontem-

porer karangan Sapardi Djoko Damono, Andi

ditunjuk sebagai moderator. Budi sebagai

notulis, siswa-siswa lain sebagai peserta."

Dalam rumahnya, Kartini menunggui Bejo

di tengah gemerciknya hujan yang mulai

turun lagi.

"Tuhan, kasihanilah orang-orang miskin,

anak yatim piatu di emper toko. Lindungilah

dari hati manusia yang dingin. Hangatkan

yang tidak punya pakaian dengan belaian

tangan-Mu. Ingatlah orang kere macam

kami yang selalu menggapai-gapai rumah

gedongan. Ingatlah pula ..."

Sampai di situ Kartini berhenti berdoa.

Ia ingat Tayib, suaminya berjuang menghidupi

tanpa kenal lelah. Bibir Kartini gemetar

menyebut orang yang paling ia cintai itu.

Dadanya berdegup kencang, berdentam-

dentam. Ia merasakan sesuatu yang asing,

yang belum pernah ia rasakan sebelumnya,

rasa kehilangan dan kesedihan mendalam,

begitu menyayat dan mengiris hatinya.

Watak Kartini dalam kutipan tersebut adalah

....

a. tidak percaya tuhan

b. selalu mengeluh

c. sabar dan rajin ibadah

d. selalu takut takut

e. tunduk kepada kekuasaan

27. Bacalah penggalan drama berikut.

Adun : "Betul Lin. Aku masih punya orang

tua dan adik-adik. Namun, aku pun

ikut merasakan kesedihanmu dan

satu hal itu aku tidak setuju, jangan

menganggap pamanmu sebagai orang

yang tidak adil."

Tini : "Ah ... bohong. Aku memang menum-

pang di rumah paman. Aku tak punya

orang tua. Aku merasa selalu disakiti

karena pamanku membedakan per-

lakuan kepadaku dan kepada anaknya.

Kalau ada masalah antara aku dan

Mila, anak pamanku itu, selalu dia yang

dimenangkan paman ..."

Nita : "Tenanglah, Tin. Aku merasakan

kesedihanmu. Aku tahu, kamu ter-

lalu menuruti perasaanmu. Belum

tentu pamanmu seperti yang kamu

duga karena kesedihanmu, engkau

membayangkan yang tidak-tidak."

Andri : "Benar, Tin, kamu harus bersabar."

Ungkapan kekecewaan diungkapkan oleh

tokoh ....

a. Adun

b. Tini

c. Nita

d. Andri

e. Adun dan Tini

28. Bacalah petikan novel berikut.

Si Jamin terpelanting ke sisi jalan trem,

kepalanya berlumuran darah. Beberapa orang

yang menaruh kasihan mengangkat Si Jamin

akan dibawa ke rumah sakit miskin di Glodok.

Anak itu pingsan. Polisi cepat memeriksa asal

mula kecelakaan itu. Nomor trem dan nama-

nama pegawai yang mengemudikan dicatat.

Setelah itu trem meneruskan perjalanannya.

Orang banyak pun bubar.

Unsur utama yang terdapat dalam penggalan

novel tersebut adalah ....

a. peristiwa

b. gaya bahasa

c. tema

d. amanat

e. sudut pandang

Uji Kompetensi Akhir Tahun

219

1. Jika kita akan mempersiapkan wawancara

dengan narasumber, langkah berikut yang

tidak

perlu dilakukan adalah ....

a. menetapkan tema

b. menetapkan narasumber

c. menetapkan tujuan

d. mengajukan biaya wawancara

e. mempersiapkan pertanyaan

2. Bacalah penggalan drama berikut.

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat.

Sayem

Kami memang tidak menginginkan bintang.

Kami tidak gila dengan kekayaan. Kami

inginkan hidup damai penuh kesejahteraan.

Kelestarian alam ini, ya desa yang perlu

kami jaga. Aku dibesarkan oleh harumnya

nasi hasil panen desa ini. Sederhana sekali

jalan pikiran kami. Kegotongroyongan kami

akan hilang, hidup berdampingan kami akan

luntur jika ada orang-orang semacam engkau

menginjakkan kaki di desa ini.

Hadi

:

Kau akan mati bersama dengan pendirianmu.

Sayem

:

Atau sebaliknya engkau akan digilas oleh

perbuatanmu?

4. Proposal peringatan ulang tahun sekolah

tidak memuat hal ....

a. tujuan

b. macam-macam kegiatan

c. daftar hadir peserta

d. rincian biaya

e. latar belakang masalah

5. Hal yang tidak dimuat dalam notula rapat

OSIS tentang rencana pelaksanaan seminar

adalah ....

a. judul rapat

b. pelaksanaan

c. pemimpin rapat

d. biaya pelaksanaan

e. keputusan-keputusan rapat

6. Kalimat pengantar yang tepat untuk mengawali

pembacaan naskah pidato adalah ....

a. Hadirin yang saya hormati, berikut ini

saya sampaikan pidato Bapak ...

b. Hadirin yang saya hormati, saya akan

menyampaikan pidato yang ditulis ....

c. Hadirin yang saya hormati, izinkanlah

saya menyampaikan pidato yang ber-

judul ....

d. Hadirin yang saya hormati, untuk

menghemat waktu baiklah saya bacakan

pidato ini.

e. Hadirin yang saya hormati, pidato

pembukaan pertama ini akan saya

sampaikan dengan membaca naskah

pidato milik ....

7. Bacalah pokok pikiran paragraf yang masih

acak berikut.

Dalam penggalan drama tersebut, tokoh

Sayem mempunyai watak ....

a. teguh pada pendirian

b. keras kepala

c. kuno

d. berpikir dinamis

e. perpikir modern

3. Kalimat yang tepat untuk mempersilakan

seseorang yang akan menyampaikan sambutan

ialah ....

a. Kepada yang terhormat Ibu Dini diper-

silakan.

b. Kepada Ibu Dini dipersilakan.

c. Yang terhromat Ibu Dini, waktu dan

tempat kami persilakan.

d. Yang terhormat Ibu Dini, waktu dan

tempat kami haturkan.

e. Ibu Dini kami persilakan.

(1)

Untuk itulah peresmian Ejaan Bahasa

Indonesia yang Disempurnakan merupakan

langkah pertama dalam pembakuan bahasa

secara keseluruhan.

(2) Pembakuan ejaan pun terjadi sesuai dengan

perkembangan bahasa itu sendiri.

(3) Perkembangan itu tidak hanya berupa

penambahan jumlah kosakatanya tetapi

juga perubahan strukturnya.

(4)

Bahasa Indonesia dalam pertumbuhannya

mengalami perkembangan yang sangat

pesat.

Uji Kompetensi Akhir Tahun

220

Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XI Program IPA dan IPS

Judul buku :

Gres

Pengarang : Putu Wijaya

Penerbit : Balai Pustaka

Tempat Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 1987

Novel

Salah Asuhan

dikarang oleh Abdul

Muis, seorang putra Minangkabau yang

berkecimpung dalam dunia politik dan juga

seorang wartawan. Banyak karya sastra yang

ditulisnya, antara lain

Pertemuan Jodoh

(1993),

Surapati

(1950),

Robert Anak Surapati

(1953),

dan cerita terjemahan:

Tom Sawyer Anak

Amerika

,

Sebatang Kara

, dan

Don Kisot

.

Unsur yang dominan dari penggalan resensi

tersebut adalah ....

a. identitas buku

b. sinopsis cerita

c. Kebahasaan pengarang

d. keunggulan dan kelemahan

e. kepengarangan

13. Bacalah kutipan karya tulis berikut.

Penulis mengakui bahwa masih terdapat ke-

kurangan. Oleh karena itu, demi perbaikan

karya tulis ini, penulis akan menerima

segala kritikan dari semua pihak. Penulis

mengucapkan terima kasih atas kritik dan

saran yang diberikan.

Kalimat-kalimat tersebut akan menjadi

sebuah paragraf yang koheren sebagai

pendahuluan karya tulis untuk seminar

Bulan Bahasa jika disusun dalam urutan ....

a. (3), (1), (2), (4)

b. (4),(3),(2),(1)

c. (2) (1),(3), (4)

d. (4), (1), (2), (3)

e. (4), (1), (3, (2)

8. Data Buku

(1) Olahraga tenis banyak digemari orang.

(2) Cabang olahraga ini dapat mengangkat

nama negara melalui Yayuk Basuki. (3) Apabila

dikelompokkan, cabang olahraga ini termasuk

olahraga keras. (4) Melihat aktivitas tersebut

mereka yang menderita penyakit jantung

tidak dianjurkan untuk memainkan cabang

olahraga ini.

Kalimat yang berisi fakta terdapat pada

kalimat bernomor ....

a. (2)

d. (4)

b. (1)

e. (2) dan (3)

c. (3)

11. Data Buku

(1)

Judul Buku

Komposisi

(2)

Penyusun

Keraf,

Gorys

(3)

Penerbit

Nusa

Indah

(4)

Kota

Ende,

Flores

(5)

Tahun

1980

Jika data buku tersebut ditulis ke dalam

daftar pustaka, yang benar urutannya sesuai

EYD adalah ....

a. (5), (4), (3), (2), (1)

b. (4), (1), (2), (3), (5)

c. (2), (5), (1), (4), (3)

d. (1), (3), (4), (2), (5)

e. (1), (3), (2), (5), (4)

9. Penulisan catatan kaki dari sebuah karangan

W.J.S. Poerwadarminto berjudul

Bahasa

Indonesia untuk Karang Mengarang

terbit UP

Indonesa Yogyakarta, tahun 1967, halaman 4

adalah ....

a. Poerwadarminto,

W.J.S,

Bahasa

Indonesia untuk Karang Mengarang

,

(Yogyakarta: UPIndonesia, 1967)

b. W.J.S Poerwadarminto,

Bahasa Indonesia

untuk Karang Mengarang

, (Yogyakarta:

UP Indonesia, 1967) , hlm. 4

c. W.J.S Poerwadarminto,

Bahasa Indonesia

untuk Karang Mengarang

, (Yogyakarta:

UP Indonesia) 1967, hlm. 4

d. Poerwadarminto,

W.J.S,

Bahasa

Indonesia untuk Karang Mengarang

,

Yogyakarta: UP Indonesia, hlm.4

e. W.J.S Poerwadarminto,

Bahasa Indonesia

untuk Karang Mengarang

, (Yogyakarta:

UP Indonesia, 1967)

10. Bacalah paragraf berikut.

Penulisan daftar pustaka yang sesuai dengan

identitas buku tersebut, yang tepat (sesuai

EYD) adalah ........

a. Putu, Wijaya. 1987.

Gres

. Jakarta: Balai

Pustaka.

b. Wijaya, Putu. 1987.

Gres

. Jakarta: Balai

Pustaka.

c. Wijaya Putu, 1987.

Gres

. Jakarta: Balai

Pustaka.

d. Wijaya, Putu.

Gres

. 1987. Jakarta: Balai

Pustaka.

e. Putu, Wijaya.

Gres

. 1987. Jakarta: Balai

Pustaka.

12.

Uji Kompetensi Akhir Tahun

221

Kutipan tersebut berupa bagian karya tulis

yang terdapat pada ....

a. pendahuluan

b. kata pengantar

c. kesimpulan

d. isi karya tulis

e. latar belakang

14. Bacalah penggalan pidato berikut.

Saudara, saudara... pada peringatan Hari Anak

Nasional ini, kami mengharap agar semua

jajaran yang ada di kota ini ikut peduli terhadap

hak anak. Anak tanpa bimbingan orang tua

akan tumbuh menjadi liar dan pribadinya tak

akan terbentuk dengan baik. Oleh karena itu,

kami mengajak warga masyarakat, mulai dari

tingkat keluarga, masyarakat, sekolah, dan

lembaga lembaga lainnya untuk ambil bagian

dalam memberdayakan potensi anak menjadi

generasi yang siap bersaing di tingkat global.

Isi penggalan pidato tersebut berupa ....

a. paparan

b. lukisan

c. alasan

d. imbauan

e. ulasan

15. Bacalah kutipan resensi berikut.

Supernova

adalah sebuah superimajinasi. Sung-

guh tidak lazim bagi dunia sastra Indonesia.

Ditulis dengan gaya pop, tetapi sarat dengan

problema filsafat dan teori-teori ilmiah. Baru

kali ini dalam sastra Indonesia, seorang penulis

mampu mengartikulasikan labirin kehidupan

kontemporer secara eksperimentif dengan

gaya yang hampir

science fiction

.

Dalam kutipan tersebut hal yang diresensi

adalah ....

a. kepengarangan pengarang

b. kesimpulan terhadap buku

c. kekurangan dan keunggulan buku

d. gaya penulis cerita

e. bahasa pengarang dalam buku

16. Bacalah paragraf berikut dengan baik.

Banyak pendekatan yang tersedia untuk

melihat persoalan jarak antara apresiasi

masyarakat dan perkembangan karya seni.

Dari mulai sosiologi seni, antropologi

budaya, sejarah seni, teori kesenian hingga

kaitannya dengan politik kebudayaan negara.

Persoalan apresiasi seni masyarakat adalah

persoalan yang menjadi "lingkaran setan"

dalam perkembangan kesenian di Indonesia.

Persoalan yang akhirnya turut memengaruhi

makna kebaradaan karya seni dan para

seniman di tengah masyarakatnya.

Paragraf tersebut termasuk jenis paragraf

....

a. deduktif

d. induktif

b. interaktif

e. konstruktif

c. denotasi

17. Bacalah penggalan drama berikut.

Saenah

: Kau belum tidur juga? Kukira sudah

larut malam. Beristirahatlah, besok

kan hari kerja.

Jamil

: Sebentar, Saenah. Seluruh tubuhku

memang sudah lelah, tetapi pikiranku

masih saja mengambang ke sana ke

mari. Biasa, kan aku begini malam-

malam.

Saenah

: Baiklah. Tapi boleh aku ketahui apa

yang kau pikirkan malam ini?

Jamil

: Semuanya. Semua apa yang kupikirkan

selama ini sudah terekam dalam buku

harianku, Saenah. Perjalanan hidup

seorang guru muda yang ditempatkan

di daerah terpencil seperti Klailan ini

kini merupakan lembaran-lembaran

terbuka bagi semua orang.

Saenah

: Kenapa baru kini kau beritahukan

hal itu padaku? Kau seakan-akan

menyimpan suatu rahasia. Atau me-

mang rahasia?

Unsur yang menonjol dalam penggalan

drama tersebut adalah ....

a. latar

d. amanat

b. tema

e. alur

c. karakter

18.

Fluktuasi harga minyak dunia menciptakan

ketidakpastian ekonomi dan bisnis. Bagi

Indonesia, lonjakan harga minyak ini memang

meningkatkan penerimaan negara. Tetapi di

sisi lain, realisasi subsidi juga jadi meningkat.

Sementara bagi dunia usaha nasional, lonjakan

harga minyak menjadi faktor yang menyesakkan

karena berdampak membengkakkan beban

biaya akibat harga bahan bakar minyak (BBM)

untuk industri sudah tak bersubsidi lagi.

Pendapat yang tepat untuk menanggapi

fakta tersebut adalah ....

a. Ah, sudahlah itu kan urusan pemerintah

pusat

222

Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XI Program IPA dan IPS

Nelayan

Angin bertiup lembut menyejuk, cuaca

terang cemerlang kena sinar Sang Rembulan.

Bintang bertaburan di langit laksana permata

yang berserakkan dalam permadani biru.

Di sana di laut lepas, di tengah samudra

raya, melancarlah dengan terangnya sebuah

biduk nelayan yang sedang mengadu untung,

mencari rezeki. Sungguh benar mereka

sedang mengadu untung, karena mereka

mencari nafkah jauh di tengah segara yang

penuh mara bahaya.

Bila laut mengamuk, topan mengganas,

ditingkahi dengan halilintar menyambar

sambung-menyambung, maka segenap jiwa

raganya diserahkan kepada Tuhan semesta

alam. Mereka tak kenal jemu, pantang surut,

haram baginya pulang dengan membawa

tangan hampa.

Sumber

:

Cerpen Rangkaian Mutiara

"

"Aku mau tahu, di manakah arloji itu berada

sekarang. Itu benda bersejarah buatku, aku

ingin mendapatkannya," katamu.

"Sayang, anakku," jawab ayahmu.

"Kenapa?" tanyamu.

"Arloji itu telah aku gadaikan untuk

membeli buku harianku yang baru, sebab

buku harianku yang lama sudah penuh

semuanya."

Kardi

: Begini, Ton, maksudku agar kau ....

Anton

: Tidak. Aku tidak butuh perlindungan-

mu. Aku mesti digantung. Bukan kau!

Kardi

: Sudah! Aku tahu, kau berlagak sebagai

pahlawan agar orang-orang menaruh

b. Sudah saatnya bangsa kita kembali meng-

gunakan kayu bakar

c. Kita memang harus secara perlahan

menghapus subsidi minyak

d. Tidak ada salahnya jika memang minyak

perlu dinaikkan

e. Kita harus menjadi negara satu-satunya

di dunia yang mengimpor minyak

19.

Latar waktu dan tempat dalam penggalan

cerpen "Nelayan" tersebut adalah ....

a. siang hari di samudra raya

b. malam hari di langit biru

c. siang hari di tengah laut

d. malam hari di laut lepas

e. malam hari di atas permadani

20. Bacalah kutipan cerpen berikut.

Sudut pandang yang digunakan dalam kutipan

tersebut adalah ....

a. orang pertama

b. orang kedua

c. orang ketiga

d. orang pertama dan kedua

e. orang pertama dan ketiga

21.

... gairah hidup Aki menjadi berkobar-kobar.

Aki kelihatan menjadi lebih muda dari usianya.

Pada usia 60 tahun justru ia kelihatan seperti

umur 30 tahun. Gairah mudanya mendorong

hidup Aki berubah. Ia yang dahulu menyerah

pada maut kini ingin bersaing dengan maut

untuk memperpanjang hidupnya ia ingin hidup

seratus tahun.

Sudut pandang yang digunakan dalam kutipan

tersebut adalah ....

a. orang pertama

b. orang kedua

c. orang ketiga

d. orang pertama dan kedua

e. orang pertama dan ketiga

22. Bacalah penggalan drama berikut.

Adegan Ponirah dan Marni dengan menggendong

bakul dan mengenakan topi caping

.

Marni

: Pon... Ponirah!

Ponirah

: Ada apa?

Marni

: Aku melihat sepintas bayangan

orang di sana!

Ponirah

: Tenang saja!

Marni

: Tenang... tenang? Tenang bagaimana?

Kalau musuh?

Ponirah

: Musuh? Marni, kita ini berjualan buah

dan tidak punya musuh. Kita harus

yakin, yang berani bergerak di malam

hari hanya TNI. Ayo jalan!

Marni

: Tapi bulu kudukku berdiri.

Ponirah

: Maka jangan di sini, ayo terus jalan!

Keduanya berjalan dengan sesekali

menoleh ke belakang. Topi caping

di tangan kiri. Tangan kanan di balik

seakan memegang senjata.

Situasi yang dilukiskan dalam penggalan

drama tersebut adalah ....

a. mencekam

d. menjengkelkan

b. mengerikan

e. menggelisahkan

c. mengerikan

23. Bacalah penggalan drama berikut.

Uji Kompetensi Akhir Tahun

223

perhatian kepadamu, sehingga dengan

demikian kau ...

Rini

: Anton! Ini apa? Ini apa?

Kardi

: Anton, Sabaaar. Kau mau bunuh

diri apa bagaimana? Masak, sedang

gawat malah bertengkar sendiri.

Anton

: (

membisu

)

Trisno

: Dimarahi atau dikeluarkan.

Rini

: (

membisu

)

Trisno

: Tetapi kau menolak pernyataan

setia kawanku dengan kau. Sudahlah.

Mungkin ... kita memang tidak harus

dalam satu ide. (keluar)

Sumber

:

Kumpulan Drama Remaja

, 1991

Watak Anton dalam kutipan drama tersebut

adalah ....

a. sabar

d. bijaksana

b. pemberani

e. pemarah

c. pintar

24. Tahap alur dalam kutipan drama pada nomor

23 tersebut berada dalam situasi ....

a. pengenalan

d. konflik

b. pembabakan

e. konfik menurun

c. akhir cerita

25. Bacalah paragraf berikut.

Bagi sebagian besar orang,

e-mail

tampaknya

menjadi rahmat sekaligus bencana. Email

dapat menghemat biaya komunikasi, terutama

pada orang-orang yang jarang berhubungan

dengan kita. Namun, dapat membuat kita

menderita dengan menerima banjir

spam

e-

mail

. Tidak banyak hal yang bisa kita lakukan

untuk menghadapi para

spammers

ini kecuali

terus-menerus melaporkannya pada

network

administrator

kita. Bagaimanapun, dalam

melakukan korespondensi pribadi, kita seyog-

yanya tetap bersopan-santun untuk menjaga

hubungan baik.

Hal yang dikemukakan dalam paragraf

tersebut adalah ....

a.

E

-

mail

memang banyak mengandung

hal negatif.

b. Tidak baik jika kita terus melaporkan

ke

network

administrator.

c.

E

-

mail

dapat merupakan rahmat sekaligus

bencana.

d. Kita harus sopan dalam berinternet

e. Perlu adanya aturan dalam dunia komuni-

kasi maya.

26. Bacalah paragraf berikut.

Museum La Galigo menempati Benteng Ford

Rotterdam yang merupakan benteng yang

dibangun oleh VOC. La

Galigo adalah nama

sastrawan yang berasal dari Sulawesi Selatan.

Koleksi yang terdapat di sini antara lain:

geologika, biologika, etnografika, arkeologika,

historika, numismatika/heraldika, filologika, ke-

ramologika, dan seni rupa.

Pokok pikiran paragraf tersebut adalah ....

a. Museum La Galigo menempati Benteng

Ford Rotterdam.

b. La Galigo adalah nama sastrawan yang

berasal dari Sulawesi Selatan.

c. Ada beragam koleksi di Musem La

Galigo.

d. Museum ini berasal dari nama sastrawan

e. Benteng ini terdapat di Sulawesi Selatan.

27. Bacalah hasil penelitian berikut.

Keberadaan Sungai Cenrana dan Teluk Bone tak

bisa dipungkiri menjadi salah satu kebanggaan

para petambak di Bone, khususnya di Desa

Pallima.

Bukan apa-apa, perpaduan air sungai

dan air laut dari teluk inilah yang diakui

menjadi salah satu faktor yang membuat

kepiting pallima unggul. Keberadaan dua

perairan ini pula yang diakui para petambak

menjadi lokasi paling bagus bagi tumbuh

kembangnya kepiting pallima.

Akan tetapi, siapa sangka, saat ini sungai

dan teluk ini pula yang menjadi ancaman

bagi kelangsungan usaha kepiting pallima.

Pencemaran besar-besaran yang terjadi di

Sungai Cenrana saat ini menjadi hantu yang

menakutkan bagi para petambak di sepanjang

sungai tersebut. Mimpi buruk ini sudah mulai

nyata beberapa tahun terakhir.

Tanggapan yang tepat atas hasil penelitian

tersebut adalah .....

a. Keberadaaan sungai pada zaman sekarang

memang telah tergilas oleh permukiman

penduduk.

b. Bukankah kekeringan sungai akibat

ulah masyarakat sekitar sungai sendiri?

c. Tidak ada salahnya jika pemerintah

segera mengambil tindakan yang tegas.

d. Sebaiknya, menurut saya, segera se-

lamatkan keberadaan Sungai Cenrana

dari kekeringan.

e. Dalam hal ini, harus ada tindakan hukum

bagi para petambak yang menyebabkan

sungai mengering.

224

Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XI Program IPA dan IPS

Tidak sulit membuat Warta mau bertembang

bila orang mau menyediakan setumpuk kata

pujian baginya. Di antara sesama anak Dukuh

Paruk, Warta dikenal mempunyai suara paling

bagus. Tembang kegemarannya juga menjadi

kegemaran setiap anak di pedukuhan itu,

sebuah lagu duka bagi para yatim-piatu.

Orang takkan menemukan siapa penggubah

lagu itu yang mampu mewakili nestapa anak-

anak yang di dunia tanpa ayah dan emak.

Lagu itu menjadi terkenal di Dukuh Paruk

semenjak belasan anak kehilangan kedua

orang tua akibat racun tempe bongkrek se-

belas tahun yang lalu.

Di sini Djepris tidak bisa berbicara sepatah

kata pun. Dan Controlaur diam sebentar

lalu berkata lagi. "Tuan berkata, ‘Orang Jawa

kotor’, tetapi Tuan toh mengerti juga bila

ada orang Belanda yang lebih kotor daripada

orang Jawa?"

"Orang Jawa bodoh, kata Tuan. Sudah

tentu saja, karena memang pemerintah

sengaja membikin bodoh kepadanya. Mengapa

Regeering tidak membuat sekolahan yang

secukupnya untuk orang Jawa atau orang

Hindia. Sedang semua orang tahu, jika tanah

Hindia itu yang membikin kaya tanah kita,

Nederland."

28. Manakah dari paragraf berikut yang termasuk

opini?

a.

Environmental Action

(Gerakan Ling-

kungan) yang muncul dari keberhasilan

demonstrasi Hari Bumi tahun 1970,

menjadi gerakan yang paling agresif

dari kelompok-kelompok yang berbasis

di kota Washington. Ulet, mampu, dan

pantang mundur, begitulah kelompok

itu digambarkan oleh seorang juru

lobinya. Kelompok ini amat jelas sepak

terjangnya pada kasus-kasus seperti

limbah beracun, instalasi listrik tenaga

nuklir dan kebijakan energi.

b. Kelompok Greenpeace, dimulai pada

tahun 1971, dibentuk khusus untuk

memprotes uji coba nuklir, kemudian

melebar dengan kampanye "Selamatkan

Ikan Paus" Kemudian kampanye untuk

melindungi singa laut, ikan lumba-

lumba, dan jenis kehidupan laut lainnya

yang terancam punah, yang pada

akhir dasawarsa 1970-an

melakukan

kampanye-kampanye yang lebih luas se-

hingga mencakup masalah hutan tropis

dan pemindahan atau pengangkutan bahan

beracun.

c. Pada tanggal 2 Oktober 1992, Gubernur

DKI, Wiyogo Atmodarminto meletakkan

batu pertama pembangunan

Seaworld

Indonesia. Dua tahun kemudian, pada

tanggal 3 Juni 1994

Seaworld

Indonesia

sudah mulai beroperasi. Area

Seaworld

seluas 3 hektar dengan luas bangunan

utama 4.500 m2 berisi berbagai macam

akuarium, lorong Antasena (lorong bawah

air), perpustakaan, tempat penjualan

makanan, toko suvenir, dan dilengkapi

layar sentuh sebagai informasi satwa dan

spesies di

Seaworld

.

d. Sudah sejak lama ujung barat laut Papua

dan seluruh pantai utara penduduknya

dipengaruhi oleh penduduk dari ke-

pulauan Maluku (Ambon, Ternate,

Tidore, Seram dan Key), maka adalah

tidak mengherankan apabila suku-suku

bangsa di sepanjang pesisir pantai (Fak-

Fak, Sorong, Manokwari, dan Teluk

Cenderawasih) lebih pantas digolongkan

sebagai Ras Melanesia dari pada Ras

Papua.

e. Pengamanan swakarsa oleh masyarakat

menjadi faktor penting untuk meng-

antisipasi terulangnya kejadian serupa.

Kesadaran warga dalam menjalankan

siskamling, misalnya, akan mendorong

terciptanya keamanan bersama. Kuncinya

pada masyarakat. Kewaspadaan harus

ditingkatkan. Salah satu cara yang efektif

adalah memberdayakan siskamling di

lingkungan masing-masing. Ini dapat

mengantisipasi merebaknya pembobolan

rumah.

29. Bacalah penggalan novel

Ronggeng Dukuh

Paruk

berikut.

Unsur intrinsik paling dominan yang digam-

barkan dalam penggalan novel tersebut

adalah ....

a. penokohan

d. latar tempat

b. gaya bahasa

e. latar waktu

c. amanat cerita

30. Bacalah penggalan novel

Student Ijo

berikut.

Hal yang terdapat dalam penggalan novel

tersebut adalah ....

a. Penjajah Belanda telah berperilaku

baik.

b. Penjajah Belanda sama saja dengan

penjajah Jepang.

Uji Kompetensi Akhir Tahun

225

c. Belanda sengaja membuat orang Jawa

bodoh.

d. Belanda hanya berani menjajah Pulau

Jawa.

e. Saat berdebat dengan orang Belanda,

bangsa kita selalu kalah argumen.

31. Bacalah penggalan cerpen "Lelaki dari

Noumewa" berikut.

Pertemuannya dengan Tuan van Stifhout,

pendeta Belanda yang akhirnya membaptisnya

sebagai orang Kristen, telah membukakan

lembaran baru dalam hidupnya. Dengan

salah seorang anggota jemaah gereja yang

lain, Babah Loo CinYong, bapak melakukan

usaha dagang bersama yang cukup berhasil.

Sebagai keluarga bangsawan jadi Kristen

dan punya usaha dagang dengan orang Cina,

terlalu memalukan keluarga. Banyak usaha

dilakukan untuk mendepak Bapak. Salah satu

di antaranya, waktu itu kau masih dalam

kandungan, ada huru-hara yang dilakukan

oleh kalangan tentara penjajah Belanda yang

didalangi Tuan Sneevliet. Didesas-desuskan

bahwa Bapak ikut terlibat hanya karena pernah

terlihat berbicara dengan Tuan Semaun yang

merupakan kader Tuan Sneevliet.

Unsur intrinsik menonjol yang terdapat

dalam petikan cerpen tersebut adalah ....

a. konflik antartokoh

b. perkenalan antartokoh

c. amanat tentang kehidupan

d. alur yang kurang jelas

e. gaya bahasa tradisional

32. Bacalah penggalan biografi Remy Syaldo

berikut.

Hal-hal yang dapat diteladani dari Remy

Sylado tersebut adalah ....

a. Tidak ada gunanya menulis dengan mesin

ketik karena sekarang ada komputer

b. Kebiasaan mengunjungi pasar buku tua

kurang baik bagi sastrawan/penulis

c. Keahlian seseorang dapat terus diasah

dengan bekerja keras

d. Kegiatan seseorang akan mempengaruhi

kegiatan lainnya.

e. Bagi seorang sastrawan, menulis adalah

kegiatan utama.

33. Bacalah kutipan cerpen "Merdeka" karya

Putu Wijaya berikut.

Selain menulis banyak novel, ia juga dikenal

piawai melukis, drama, dan tahu banyak akan

film. Saat ini ia bermukim di Bandung. Remy

pernah dianugerahi hadiah Sastra Khatulistiwa

2002 untuk novelnya

Kerudung Merah Kirmizi

.

Remy juga dikenal sebagai seorang Munsyi,

ahli di bidang bahasa. Dalam karya fiksinya,

sastrawan ini suka mengenalkan kata-kata

Indonesia lama yang sudah jarang dipakai. Hal

ini membuat karya sastranya unik dan istimewa,

selain kualitas tulisannya yang tidak diragukan

lagi. Penulisan novelnya didukung dengan riset

yang tidak tanggung-tanggung. Seniman ini rajin

ke Perpustakaan Nasional untuk membongkar

arsip tua, dan menelusuri pasar buku tua.

Pengarang yang masih menulis karyanya dengan

mesin ketik ini juga banyak melahirkan karya

berlatar budaya di luar budayanya. Di luar

kegiatan penulisan kreatif, ia juga kerap diundang

berceramah teologi.

"Selamat datang ke atas dunia. Selamat

datang di Indonesia, anakku," kata lelaki

yang bahagia itu. "Kau adalah harapanku,

masa depanku dan pewarisku. Aku beri kau

nama Merdeka dan jadilah kusuma bangsa-

tulis sejarah yang berbeda dari apa yang

sudah aku alami di masa lalu. Merdekakan

diri kamu dari segala macam penjajahan,

jangan seperti bapakmu ini. Bebaskan negeri

ini dari kemiskinan. Merdekakan rakyat

dari kesengsaraan akibat kezaliman para

pemimpinnya sendiri Jadilah masa depan

kami semua!"

Berikut ini yang tidak termasuk pembahasan

dalam petikan cerpen tersebut adalah ....

a. Satire tentang keadaan bangsa Indonesia

selama masa kemerdekaan.

b. Gambaran perjalanan bangsa kita dalam

mengarungi alam kemerdekaan.

c. Hubungan ayah dan anak hanya bersifat

hubungan darah.

d. Amanat tentang carut-marutnya sebuah

negeri yang harus dibenahi.

e. Janganlah menjadi seorang pemimpin

yang zalim.

34. Perhatikan ilustrasi berikut.

Dalam perpisahan itu ada orang yang akan

menyampaikan sambutan, yaitu ketua yang

mewakili siswa, salah seorang guru/karyawan,

dan kepala sekolah.

Urutan yang baik dalam penyampaian

sambutan adalah ....

a. guru, kepala sekolah, murid, karyawan

b. kepala sekolah, guru, ketua OSIS

c. kepala sekolah, ketua OSIS, guru

d. ketua OSIS, guru, kepala sekolah

e. ketua OSIS, kepala sekolah, guru

226

Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XI Program IPA dan IPS

35.

....

Kini tidak hanya kalangan masyarakat kelas

atas yang mengonsumsi ekstasi. Kalangan

masyarakat berpenghasilan rendah pun sudah

menjangkaunya. Bahkan, konon petani di

pedesaan mulai mengenalnya.

Kalimat yang tepat untuk melengkapi paragraf

tersebut hingga menjadi paragraf deduktif

adalah ....

a. Ekstasi adala barang haram yang mem-

bahayakan masyarakat.

b. Meski harga esktasi mahal, pemakainya

tidak semakin berkurang.

c. Peredaran ekstasi sudah menjangkau

seluruh lapisan masyarakat.

d. Peredaran ekstasi memang sulit dipantau

oleh petugas berwajib.

e. Ekstasi merupakan salah satu jenis bahan

yang sangat berbahaya.

36. Bacalah petikan cerita berikut.

Ia tampak malu, menghindari pertanyaan tanpa

kata terucap, tipe seorang ibu yang baik.

"Aku suka kau tidak merokok atau tidak

minum-minuman keras."

"Itu bisa dikatakan jelas."

"Yah mungkin aku lupa menghentikannya."

Nilai budaya yang tidak sesuai dengan budaya

Indonesia dalam penggalan cerita tersebut

adalah ....

a. merasa malu

b. minum-minuman keras

c. merokok di depan orang

d. menghindari pertanyaan

e. ibu yang pemalu

37. Bacalah paragraf berikut.

Pada masa ini timbul benda-benda yang selalu

dipakai dalam pertukaran. Kesulitan yang

dialami oleh manusia dalam barter adalah

kesulitan mempertemukan orang-orang yang

saling membutuhkan dalam waktu bersamaan.

Kesulitan itu telah mendorong manusia

untuk menciptakan kemudahan dalam hal

pertukaran, dengan menetapkan benda-benda

tertentu sebagai alat tukar. Benda-benda yang

ditetapkan sebagai alat pertukaran adalah

benda-benda yang diterima oleh umum

(

generaly accpeted

). Benda-benda yang dipilih

bernilai tinggi (sukar diperoleh atau memiliki

nilai magis dan mistik), atau benda-benda

yang merupakan kebutuhan primer sehari-

hari. Misalnya, garam Romawi digunakan

sebagai alat tukar, maupun sebagai alat

pembayaran upah. Pengaruh orang Romawi

tersebut masih terlihat sampai sekarang.

Orang Inggris menyebut upah sebagai

Salary

yang berasal dari bahasa Latin

Salarium

yang

berarti garam. Orang Romawi membayar

upah dengan

salarium

(garam).

Judul yang tepat atas isi bacaan tersebut

adalah ....

a. Sejarah Salary

b. Barter Zaman Dahulu

c. Garam untuk Alat Tukar

d. Asal Muasal Upah

e. Sejarah Uang dan Barter

38. Bacalah penggalan cerpen berikut.

"Si pegawai itu memang cerewet!" ini

adalah pendapat sebagian mereka. Si Tua itu

kepingin benar dipanggil Nona. benarkah ia

masih nona? Itu bukan soal. Yang cukup jelas

ialah bahwa si tua itu tak dapat menghargai

kejujuran yang begitu ikhlas. Si tua itu

seharusnya sudah puas menerima weselnya

separuh dari jumlah yang telah dikeluarkannya

tadi. Siapakah orang di zaman sekarang yang

sudi disuruh-suruh datang kembali ke loket

hanya buat menyerahkan kembali uang yang

sudah berada di tangannya?"

Cerpen "Kisah di Kantor Pos"

Pesan yang terdapat dalam penggalan cerpen

tersebut adalah ....

a. imbauan jujur kepada diri sendiri

b. anjuran ikhlas kepada teman kerja

c. jangan mengumpat orang lain

d. petugas loket adalah petugas tidak jujur

e. jangan mau dekat dengan orang banyak

omong

39. Bacalah penggalan drama berikut.

Tina

: Tuhan menakdirkan semua nasib manusia,

kita hanya menjalani.

Ibu

: Nah, pikiran begitu itulah yang tak

kusukai, kau sudah ditakdirkan Tuhan

punya suami buta, tak adakah niatmu,

tidak adakah usahamu untuk mengubah

takdir itu? Sebab takdir itu baru jatuh

setelah manusia berusaha. Tina, kau

bukan anakku jika kau tidak berani

melawan takdir yang pahit.

Tina

: Aku sudah berusaha, Abas juga sudah

berusaha, dan inilah hasilnya. Kami

dapat membelanjai diri untuk hidup

sehari-hari.

Uji Kompetensi Akhir Tahun

227

Konflik yang terjadi antara tokoh Tina dan

ibu didasari oleh ....

a. pandangan mengenai takdir

b. usaha melawan takdir

c. nasib merupakan takdir

d. perbedaan takdir manusia

e. pasrah menjalani takdir

40. Bacalah petikan cerita berikut.

"Aku tidak percaya! Aku tidak percaya, jika

hanya oleh melompat-lompat dan berkejaran

semalaman penuh. Aku tidak percaya itu. Aku

mulai percaya desas-desus itu bahwa kau

orang yang tamak. Orang yang kikir. Pengisap.

Lintah darat. Inilah ganjarannya! Aku mulai

percaya desas-desus itu, tentang dukun-

dukun yang mengilui luka sunatan anak-

anak kita. Aku mulai yakin bahwa itu karena

kesombonganmu, kekikiranmu, angkuhmu,

dan tak mau tahu dengan mereka. Aku yakin,

mereka menaruh racun di pisau dukun-dukun

itu."

Sumber

:

Panggilan Rasul

, Hamzah Rangka

Pendeskripsian watak tokoh "aku" yang

digunakan pengarang dalam cerpen tersebut

melalui ....

a. penguraian watak tokoh

b. tanggapan tokoh lain

c. dialog antartokoh

d. lingkungan tokoh

e. pikiran tokoh

228

Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XI Program IPA dan IPS

Alwi, Hasan (dkk.). 1998.

Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia

. Jakarta: Balai Pustaka.

Arifin, E. Zaenal. 1987.

Penulisan Karangan Ilmiah dengan Bahasa Indonesia yang Benar

. Jakarta:

Meltron Putra.

Arifin, E. Zaenal dan Farid Hadi. 1993.

1001 Kesalahan Berbahasa

. Jakarta: Akademika Pressindo.

Arsjad, Maidar G. dan Mukti U.S. 1991.

Pembinaan Kemampuan Berbicara Bahasa Indonesia

.

Jakarta: Erlangga.

Chaer, Abdul. 1989.

Penggunaan Imbuhan Bahasa Indonesia

. Ende Flores: Nusa Indah.

Danandjaja, James. 2002.

Folklor Indonesia

:

Ilmu Gosip

,

Dongeng, dan lain-lain

. Jakarta: Grafiti.

Diponegoro, Muhammad. 1985.

Yuk, Menulis Cerpen, Yuk

. Yogyakarta: Shalahuddin Press.

Djajasudarma, T. Fatimah. 1993.

Semantik

. Bandung. Eresco.

Djuharie, O. Setiawan dan Suherli. 2001.

Panduan Membuat Karya Tulis

. Bandung:Yrama Widya.

Emeis, M.G. 1952.

Bunga Rampai Melaju Kuno

. Jakarta: Wolter Groningen.

Hasanudin. 1996. Drama:

Karya dalam Dua Dimensi

. Bandung: Angkasa.

Hasnun, Anwar. 2004.

Pedoman dan Petunjuk Praktis Karya Tulis

. Yogyakarta. Absolut.

Hooykaas, C. 1951.

Perintis Sastera

(Terj. Raihoel Amar). Jakarta: Groningen.

Ismail, Taufiq (ed.) dkk, 2002.

Horison Sastra Indonesia 1

,

Kitab Puisi

. Jakarta: Horison & The Ford

Foundation.

______, 2002.

Horison Sastra Indonesia 4

,

Kitab Nukilan Drama

. Jakarta: Horison & The Ford

Foundation.

______, 2002.

Horison Sastra Indonesia 3

,

Kitab Nukilan Novel

. Jakarta: Horison & The Ford

Foundation.

Keraf, Gorys.1991.

Argumentasi dan Narasi

. Jakarta: Gramedia.

Kridalaksana, Harimurti. 1996.

Pembentukan Kata dalam Bahasa Indonesia

. Jakarta: Gramedia.

_____. 2003.

Linguistik Umum

. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.

Nurgiyantoro, Burhan. 2002.

Teori Pengkajian Fiksi

. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Rajak Husain, Abdul. 1995.

Penuntun Korespondensi Modern

. Solo: Aneka.

Ramlan, 2001.

Morfologi

. Yogyakarta: CV Karyono.

Rampan, Korrie Layun. 2000.

Leksikon Susastra Indonesia

. Jakarta: Balai Pustaka.

Redaksi Titian Ilmu. 2004.

Ensiklopedi Sastra Indonesia

. Bandung: Titian Ilmu.

Rumadi, A. (editor). 1980.

Kumpulan Drama Remaja

. Jakarta: Gramedia..

Sumardjo, Jakob. 2004.

Perkembangan Teater Modern dan Sastra Drama Indonesia

. Bandung: STSI

Press.

______. 1997.

Apresiasi Kesusastraan

. Jakarta: Gramedia.

Tarigan, Henry G. 1984.

Pengajaran Ejaan Bahasa Indonesia

. Bandung: Angkasa

______. 1986.

Menyimak sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa

. Bandung:

Angkasa.

______. 1994.

Membaca Ekspresif

. Bandung: Angkasa.

Thahar, Haris Effendi.1999.

Kiat Menulis Cerita Pendek

. Bandung: Angkasa.

Yock Fang, Liau, 1991.

Sejarah Kesusastraan Melayu Klasik 1

. Jakarta. Erlangga.

Zaidan, Abdul Razak, dkk. 2000.

Kamus Istilah Sastra

. Jakarta: Balai Pustaka.

Sumber Internet

www.bahasa-sastra.com

www.cybersastra.net

www.e-psikologi.com

www.padepokansastra.multiply.com

www.pikiran-rakyat.com

www.polisieyd.blogsome.com

www.sinarharapan.com

www.tempointeraktif.com

www.tokohindonesia.com

Daftar Pustaka

229

Glosarium

Glosarium

adegan

: bagian babak di lakon atau sandiwara

anonim

: tanpa nama; tidak beridentitas; awanama

artikel

: karya tulis lengkap, misal laporan berita atau esai di majalah, surat kabar, dsb.

biografi

: riwayat hidup (seseorang) yang ditulis oleh orang lain

blocking

: penempatan posisi pelakon di panggung pertunjukan sandiwara/teater

catatan kaki : keterangan yang dicantumkan pada margin bawah pada halaman buku (biasanya

dicetak dengan huruf yang lebih kecil guna menambahkan rujukan uraian di dalam

naskah pokok)

daftar pustaka : daftar yang mencantumkan judul buku, penerbit, dsb. yang disusun menurut abjad

dialog

: percakapan (dalam sandiwara, cerita, dsb.)

dria

: indra; alat untuk merasa, mencium bau, mendengar, melihat meraba, dan merasakan

sesuatu secara naluri (intuitif)

ekstrinsik

: segala macam yang berada di luar karya sastra yang ikut mempengaruhi kehadiran

karya sastra tersebut

fakta

: hal (keadaan, peristiwa) yang merupakan kenyataan; sesuatu yang benar-benar ada

atau terjadi

finansial

: mengenai (urusan) keuangan

frasa

: gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif (misalnya

gunung tinggi

disebut frasa karena merupakan konstruksi nonpredikatif)

hikayat

: karya sastra lama Melayu berbentuk prosa yang berisi cerita, undang-undang, dan silsilah

bersifat rekaan, keagamaan, historis, biografis, atau gabungan sifat-sifat itu, dibaca untuk

pelipur lara, pembangkit semangat juang, atau sekadar untuk meramaikan pesta

irama

: lagu kalimat

intrinsik

: dari dalam; batiniah; struktur dalam; unsur-unsur (tema, amanat, struktur, dan

sebagainya) yang membangun sebuah karangan

kalimat

: satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan

secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa.

khotbah

: pidato (terutama yang menguraikan ajaran agama)

konflik

: ketegangan atau pertentangan di dalam cerita rekaan atau drama (pertentangan dua

kekuatan, pertentangan dalam diri satu tokoh, pertentangan dua tokoh)

motif

: salah satu dari antara gagasan yang dominan di dalam karya sastra, yang dapat

berupa peran, citra yang berulang, atau pola pemakaian kata

nada

: ungkapan keadaan jiwa atau suasana hati; makna yang tersembunyi di dalam ucapan,

dsb.

narasumber : orang yang memberi (mengetahui secara jelas atau menjadi sumber) informasi;

informan

novel

: karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang

dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku

notula

: catatan singkat mengenai jalannya persidangan (rapat) serta hal yang dibicarakan

dan diputuskan

observasi

: peninjauan secara ceramat

opini

: pendapat; pikiran; pendirian

paragraf

: bagian bab dalam satu suatu karangan (biasanya mengandung satu ide pokok dan

penulisannya dimulai dengan garis aru); alinea

plot

: jalan cerita (dalam cerita rekaan atau sandiwara)

proposal

: rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja

resensi

: pertimbangan atau pembicaraan tentang buku; ulasan buku

sinopsis

: ikhtisar karangan yang biasanya diterbitkan bersama dengan karangan asli yang

menjadi dasar sinopsis itu; ringkasan; abstraksi

tekanan

: keras lembutnya pengucapan bagian ujaran; aksen

wawancara

: tanya jawab dengan seseorang yang diperlukan untuk diminitai keterangan atau

pendapatnya mengenai suatu hal, untuk dimuat di surat kabar; disiarkan di melalui

radio; atau ditayangkan pada layar televisi

230

Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XI Program IPA dan IPS

A

adegan 4, 79, 80, 111

agresi 3, 4, 5, 4, 5, 6, 8, 9, 8, 9, 10

ajektiva 3, 4, 5, 4, 5, 6, 8, 9, 8, 9, 10

akting 23, 41, 108

aktor 23, 22, 24, 23, 40

alur 59, 61, 221, 223, 225

amanat 45, 49, 59, 61, 221, 224, 228, 229

androgen 4

anonim 59

B

berita 51, 50, 67, 114, 116, 117, 14, 229

biografi 59

biologis 4

blocking 77, 76, 108

brainstorming 39

B. Soelarto 112

C

catatan kaki 19, 229

ceramah 57

D

daftar pustaka 1, 13, 14, 15, 21, 28, 220, 228, 229

Darto Temala 80

deduktif 8, 9, 13

depresi 57

dialog 26, 41, 229

disertasi 15

D. Jayakusuma 46

drama 22, 76, 82, 83, 229, 228

E

ekstrinsik 229

F

fakta 229

frasa 10, 229

G

gen 4, 5

H

hikayat 59, 62, 61

I

induktif 8, 9, 13

intrinsik 224

intonasi 26, 229

Indeks

231

Indeks

J

jeda 50, 114

K

kalimat tunggal 116

karakter 41, 40, 45, 67, 109, 13, 33, 38, 221

khotbah 55, 57, 58, 57

klausa 11, 116, 229

klimaks 32, 33

konflik 31, 41, 40, 42, 44, 45, 46, 49, 61

kreativitas 28, 37, 38, 39, 38, 69

L

lakon 41, 40, 84, 108, 229

laporan 20, 229

latihan dasar 23

Linda Christanty 32, 33, 38

M

majalah Matabaca 32, 33

Melayu 21, 59, 61, 60, 63, 229, 228

menyimak empatik 31

menyimak faktual 31, 50

mimik 22, 108

motif 7, 35, 39, 42, 44

Motinggo Busye 83

N

nada 51, 114, 117, 229

narasumber 229

naskah drama 24, 42, 49

nilai budaya 226

nilai-nilai 58, 111

notula 219

novel 19, 228, 229, 228

N. Riantiarno 84

O

opini 229

P

pelaku 3, 229

pembicara 31, 32, 50, 87

penelitian 4, 13, 85, 103, 223

penokohan 59, 82, 224

peristiwa 42, 41, 108, 111, 4, 31, 32, 229

perwatakan 40, 46, 49, 61

pidato 86, 219, 221, 228, 229

plot 229

pokok pikiran 6, 219

potensi dria 23

232

Aktif dan Kreatif Berbahasa Indonesia untuk Kelas XI Program IPA dan IPS

potensi tubuh 23

pralogis 59

proposal 228, 229

R

rapat 219, 228, 229

resensi 64, 66, 65, 229

S

sambutan 55, 56, 57, 56, 219, 225, 65

surat kuasa 103, 106, 107

surat penawaran harga 103

surat perjanjian jual-beli 104, 117

T

tata busana 77

tata lampu 77, 76, 79

tata panggung 77, 76, 79

tata rias 41, 77

tata suara 79

Teater Koma 114, 113

Teater Populer 46, 45

Teguh Karya 46

tema 36, 40, 45, 219, 228, 229

tempo 50, 114, 115

testosteron 4

topik 1

Trisno Sumardjo 24

U

Utuy Tatang Sontani 43, 42

W

watak , 229, 22, 24, 40, 43, 45, 44, 78, 76, 107, 109

wawancara 32, 37, 50, 64, 65, 229